Ada Masalah di Perut, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Dievakuasi ke Sao Paulo untuk Jalani Operasi
Presiden Brasil Jair Bolsonaro. (Wikimedia Commons/Marcos Brandão/Senado Federal)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Brasil Jair Bolsonaro dipindahkan ke Sao Paulo untuk menjalani tes usus yang tersumbat dan dapat menerima operasi darurat, kata Kantor Presiden pada Hari Rabu 14 Juli waktu setempat.

Kabar mengenai kesehatan Bolsonaro ini datang saat dirinya menghadapi hasil jejak pendapat yang membuat dirinya tersudutkan, lantaran penanganan pandemi virus corona yang dianggap kurang maksimal, menjadikan Brasil memiliki kasus kematian COVID-19 tertinggi kedua di dunia, serta skandal pembelian vaksin. 

Sebelumnya, Bolsonaro juga memiliki masalah kesehatan dengan kasus kronis cegukan, batuk membandel setelah infeksi COVID-19 tahun 2020 lalu, dan serangkaian operasi setelah penusukan kampanye tak lama sebelum kemenangan pemilihannya 2018.

Di halaman Facebook-nya, Bolsonaro memposting foto dirinya tersenyum dengan mata tertutup dan berbaring di ranjang rumah sakit yang ditutupi sensor dan kabel. Apa yang tampak seperti seorang imam, dengan salib emas, berdiri di sampingnya, meletakkan tangannya di bahu presiden.

"Saya berterima kasih kepada semua orang atas dukungan dan doa mereka," kata Bolsonaro dalam postingan tersebut, mengutip Reuters Kamis 15 Juli. 

Bolsonaro pergi ke rumah sakit militer di Brasilia pada Rabu pagi, dengan kantornya awalnya mengatakan akan menjalani tes untuk cegukan kronis.

Tetapi kemudian pada hari Rabu, Kantor Presiden mengatakan Antônio Luiz Macedo, ahli bedah yang mengoperasi Bolsonaro pada tahun 2018, telah memutuskan presiden harus pergi ke Sao Paulo untuk tes tambahan untuk menyelidiki usus yang tersumbat dan kemungkinan operasi darurat.

Terpisah, Menteri Komunikasi Brasil Fábio Faria mengatakan pada konferensi pers, Bolsonaro telah dibius di pagi hari dan kemungkinan akan melakukan perjalanan ke rumah sakit yang sama di mana ia sebelumnya telah dioperasi oleh Macedo. Dia mengatakan jadwal presiden akan dihapus selama 48 jam.

Sementara itu, putra Bolsonaro, Flavio, berbicara kepada CNN Brasil, mengatakan prosedur untuk mengeluarkan cairan dari perut ayahnya telah dilakukan sebagai tindakan pencegahan. Dia jika ayahnya membutuhkan operasi, dia telah diyakinkan itu tidak akan menjadi operasi yang serius.

Tepat setelah pukul 16:45, gambar televisi lokal menunjukkan ambulans yang membawa Bolsonaro meninggalkan rumah sakit di Brasilia dengan iring-iringan mobil kepresidenan dalam perjalanan ke pangkalan udara terdekat.

Untuk diketahui. Bolsonaro hampir meninggal setelah penusukan pada tahun 2018, yang mengakibatkannya harus menjalani beberapa operasi.

Baru-baru ini, Bolsonaro tampak tidak sehat. Dalam pidato nasional di media sosial Kamis lalu, dia berjuang untuk mengekspresikan dirinya pada satu titik, dan mengatakan dia telah menderita cegukan selama seminggu.