JAKARTA - Rezim militer Myanmar menambah kembali portofolio bisnis mereka, seiring dengan peresmian rumah sakit militer kelas atas di Yangon, akhir pekan lalu.
Di tengah unjuk rasa anti-kudeta militer yang telah menewaskan sedikitnya 760 orang pengunjuk rasa, Pemimpin Rezim Militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing meresmikan rumah sakit kelas atas, Minggu 2 Meri.
Diberi nama MoeKaung Treasure Maternal and Child Hospital, ini akan menjadi rumah sakit kelas atas swasta kedua yang dimiliki militer Myanmar, setelah Rumah Sakit Kan Tha Yar di tepi Danau Inya, Yangon.
Menurut Justice for Myanmar, sekelompok aktivis rahasia yang mengkampanyekan keadilan dan akuntabilitas bagi rakyat di negara itu, Rumah Sakit Spesialis Internasional Kan Thar Yar, dibuka pada tahun 2017 oleh jenderal senior, adalah fasilitas nirlaba swasta di bawah konglomerat militer Myanmar, Korporasi Ekonomi (MEC).
Keuntungan dari rumah sakit di luar anggaran dan rumah sakit beroperasi tanpa pengawasan sipil. Hal yang sama berlaku untuk MoeKaung Treasure Maternal and Child Hospital yang baru dibuka.
Terletak bersebelahan dengan kantor dokumentasi dan media center rezim militer Myanmar di Kotapraja Yankin, peresmian rumah sakit ini dihadiri langsung istri pemimpin rezim militer Myanmar, Kyu Kyu Hla.
"Rumah sakit baru ini dibangun dibawah bimbingan Jenderal Senior, untuk menjadi fasilitas medis yang diakui secara internasional, yang dapat diandalkan oleh warga negara sambil mempromosikan sektor perawatan kesehatan swasta," TV milik militer Myawaddy, seperti dilansir The Irrawaddy, Selasa 4 Mei.
Sejumlah layanan kesehatan ibu dan anak tersedia di rumah sakit ini, seperti fertilisasi in vitro, penyimpanan item genetik dan pekerjaan diagnostik genetik. Rumah sakit ini juga berencana untuk mendapatkan sertifikat pengakuan internasional untuk rumah sakit, Joint Commission International.
Jenderal Senior Min Aung Hlaing menyebut, rumah sakit ini nantinya akan bertujuan menjadi pusat layanan satu atap, dengan biaya pelayanan yang masuk akal untuk masyarakat.
Namun, pada kenyataannya, tarif per hari pemakaian kamar di rumah sakit ini tidak bisa disebut murah, di tengah keterpurukan ekonomi Myanmar sejak kudeta militer pada 1 Februari lalu. Sejumlah kamar di sini ada yang tarifnya mencapai 100 ribu kyat per hari.
BACA JUGA:
Belum jelas sejauh ini, keterlibatan dan peran dari Jenderal Senior Min Aung Hlaing beserta keluarganya dalam kepemilikan rumah sakit baru tersebut.
Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.