Bagikan:

JAKARTA - Militer Myanmar mengumumkan keadaan darurat pada Hari Senin, seiring dengan penangkapan Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan sejumlah tokoh lain, terkait dengan tuduhan penipuan hasil Pemilu Myanmar

Melansir Reuters, Stasiun televisi militer mengatakan, kekuasaan telah diserahkan kepada Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Senior Min Aung Hlaing dan memberlakukan keadaan darurat militer selama setahun. Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk meminta komentar lebih lanjut.

Seiring dengan penetapan status ini, militer menduduki Balai Kota di Yangon. Saluran telepon dan internet juga dibatasi secara drastis. 

Diketahui, Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa telah ditahan dalam penggerebekan dini hari, kata Juru Bicara Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Myo Nyunt.

Selain Suu Kyi, Myo Nyunt mengatakan Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya juga telah "diambil" pada dini hari. Sejumlah tokoh senior partai NLD juga ikut ditangkap.

"Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," katanya, seraya menambahkan bahwa dia juga diperkirakan akan ditahan.