Pemimpin Rezim Militer Myanmar Izinkan Utusan ASEAN Temui Anggota Partai Aung San Suu Kyi
Pemimpin rezim militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing. (Wikimedia Commons/Vadim Savitsky)

Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin rezim militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing setuju untuk mengatur pertemuan utusan khusus Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) asal Kamboja, dengan anggota partai berkuasa yang digulingkan pada kunjungan mendatang, kata seorang pejabat senior Kamboja, Senin.

Janji tersebut, yang dibuat dalam panggilan video 26 Januari dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, merupakan konsesi kecil dalam proses perdamaian yang menemui jalan buntu sejak militer Myanmar merebut kekuasaan setahun lalu dari Pemerintah terpilih Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi.

Jenderal Senior Min Aung Hlaing tidak mengidentifikasi anggota NLD mana yang mungkin bisa ditemui, kata Kao Kim Hourn, seorang menteri di kantor PM Hun Sen yang menjadi bagian dari pertemuan video itu.

"Mereka mengatakan selama konferensi video antara perdana menteri kami dan Jenderal Senior Min Aung Hlaing, mereka akan memberikan akses ke beberapa tokoh NLD, tetapi kami belum mengetahuinya," kata Kao Kim Hourn kepada Reuters melalui telepon, seperti dikutip 7 Februari.

Seorang juru bicara junta Myanmar tidak menjawab panggilan telepon untuk meminta komentar mengenai masalah ini.

Myanmar berada dalam krisis sejak militer merebut kekuasaan, dengan sekitar 1.500 warga sipil tewas dalam tindakan keras junta terhadap lawan-lawannya, menurut angka yang dikutip oleh kantor hak asasi manusia PBB.

Melibatkan semua pihak dalam krisis Myanmar dalam dialog adalah pilar utama, dari proses perdamaian ASEAN yang diadopsi oleh blok 10 negara tahun lalu. Di antaranya mengakhiri kekerasan dan menyambut utusan khusus.

Kao Kim Hourn mengakui tidak mungkin utusan itu, Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn, untuk bertemu dalam perjalanan awalnya dengan Suu Kyi, yang telah ditahan sejak kudeta dan menghadapi berbagai tuduhan kriminal yang menyebabkan hukuman penjara hingga hampir 150 bertahun.

"Idenya, tujuannya adalah untuk bertemu dengan semua pemangku kepentingan yang relevan dan penting. Tapi mungkin tidak sekaligus, bisa jadi sejumlah kunjungan. Jadi, tentu saja, akan sangat bagus jika Nyonya Suu Kyi disertakan," papar Kao.

Untuk diketahui, puluhan anggota partai NLD telah ditahan sejak kudeta 1 Februari 2021.

Sementara itu, Nay Phone Latt, juru bicara kepemimpinan NLD yang tersisa di pengasingan, mengatakan setiap pertemuan dengan utusan ASEAN harus disetujui oleh partai.

Janji Min Aung Hlaing tidak cukup bagi Kamboja untuk mengundang Myanmar ke retret menteri luar negeri ASEAN minggu depan. Kamboja, ketua ASEAN tahun ini, pekan lalu meminta Myanmar untuk menunjuk perwakilan non-politik, melanjutkan pengecualian pejabat junta yang dimulai pada pertemuan puncak para pemimpin tahunan tahun lalu.

Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus menyatukan situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.