Kepala Intelijen MI5 Inggris: Waspadai Agen Rusia dan China
Markas MI5 Thames House, Inggris. (Wikimedia Commons/Security Service)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala mata-mata sekaligus agen keamanan domestik utama Inggris (MI5) Ken McCallum, memperingatkan warga negara itu untuk waspada terhadap ancaman mata-mata China dan Rusia seperti dengan ancaman terorisme.

Peringatan tersebut juga meliputi antisipasi mata-mata asing berusaha mencuri teknologi, menabur perselisihan dan menyerang infrastruktur Negeri Tiga Singa tersebut. 

Serangan teror 9/11 di Amerika Serikat hampir 20 tahun yang lalu, menjadikan penanggulangan terorisme sebagai prioritas terbesar bagi badan-badan intelijen Barat, dengan sumber daya yang besar difokuskan pada ancaman dari militan yang tumbuh di dalam negeri dan yang berbasis di luar negeri.

Tetapi, tumbuhnya ketegasan Rusia pasca-Soviet dan kebangkitan China telah memaksa para spymasters paling kuat di Barat, untuk mengembalikan fokus mereka ke kontra intelijen kuno, atau mata-mata yang menangani mata-mata lain dalam permainan 'kucing dan tikus' yang konstan.

Direktur Jenderal Dinas Keamanan (MI5) Ken McCallum mengatakan, intelijen Inggris telah mencatat 10.000 pendekatan terselubung oleh mata-mata asing yang berusaha memanipulasi orang-orang biasa di Inggris.

ken maccallum
Direktur MI5 Ken McCallum. (Sumber: mi5.gov.uk)

Konsekuensi dari mata-mata oleh kekuatan asing dapat berkisar dari frustrasi dan ketidaknyamanan, melalui hilangnya mata pencaharian, berpotensi hingga hilangnya nyawa, kata McCallum dalam pidatonya di Thames House, markas MI5 London.

"Kita harus, dari waktu ke waktu, membangun kesadaran dan ketahanan publik yang sama terhadap ancaman negara yang telah kita lakukan selama bertahun-tahun terhadap terorisme. Kamu tidak perlu takut," ujar McCallum dalam kutipan pidatonya yang dirilis oleh MI5, mengutip Reuters Rabu 14 Juli.

Mata-mata Inggris mengatakan, China dan Rusia masing-masing berusaha mencuri data sensitif komersial dan kekayaan intelektual, serta ikut campur dalam politik dan menabur informasi yang salah.

Beijing dan Moskow mengatakan, Barat dicengkeram paranoia tentang plot. Baik Rusia maupun China menyangkal bahwa mereka ikut campur di luar negeri, berusaha mencuri teknologi, melakukan serangan siber, atau menabur perselisihan.

McCallum, seorang mata-mata karir, mengatakan seluruh negara harus waspada terhadap ancaman mata-mata asing.

"Kami melihat universitas dan peneliti brilian Inggris memiliki penemuan mereka dicuri atau disalin, kami melihat bisnis dilubangi oleh hilangnya keuntungan yang telah mereka bangun dengan susah payah," paparnya.

"Diberi setengah kesempatan, aktor yang bermusuhan akan mempersingkat penelitian atau investasi Inggris yang sabar selama bertahun-tahun. Ini terjadi dalam skala besar. Dan itu memengaruhi kita semua. Pekerjaan di Inggris, layanan publik Inggris, masa depan Inggris," sambungnya.

Untuk diketahui, MI5 dimulai sebagai layanan kontra-intelijen 1909, pertama berfokus pada ancaman dari Jerman dan kemudian, setelah Perang Dunia Kedua, berfokus pada ancaman Perang Dingin yang ditimbulkan oleh agen Uni Soviet.