Bagikan:

JAKARTA - Dewan pariwisata Singapura mengatakan sebuah kapal pesiar yang dikelola oleh Genting Cruise Lines, merapat kembali ke pelabuhan setelah memulai pelayarannya, akibat seorang penumpang diduga tertular COVID-19 dan seluruh tamu diminta tinggal di kabin mereka. 

"Penumpang diidentifikasi sebagai kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi di darat, dan segera diisolasi sebagai bagian dari protokol kesehatan di dalam kapal," kata dewan pariwisata dalam sebuah pernyataan Rabu waktu setempat, seperti mengutip Reuters Rabu 14 Juli.

Dikatakan penumpang berusia 40 tahun itu dinyatakan positif menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di dalam kapal, kemudian dibawa ke rumah sakit untuk pengujian konfirmasi lebih lanjut. Penumpang itu dinyatakan negatif dalam tes cepat antigen pra-keberangkatan wajib pada 11 Juli.

Tiga teman perjalanan penumpang diidentifikasi dan diisolasi, kata dewan pariwisata. Mereka telah menjalani tes COVID-19 dan dinyatakan negatif, dengan pelacakan kontak lebih lanjut sedang dilakukan.

Semua kegiatan rekreasi di atas kapal di kapal pesiar World Dream, bagian dari armada Dream Cruises telah dihentikan dan penumpang telah diminta untuk tinggal di kabin mereka sampai hasil tes keluar dan pelacakan kontak selesai, kata dewan pariwisata.

Makanan tanpa kontak dikirim langsung ke kabin mereka. Beberapa tamu di atas kapal yang berlabuh sedang mengobrol satu sama lain di seberang balkon pribadi mereka. 

Terpisah, pihak Genting tidak segera memberikan komentar. Sementara, kapal meninggalkan Singapura pada Hari Minggu untuk pelayaran empat hari, menurut laporan media.

Industri pelayaran global telah menerima pukulan besar dari pandemi virus corona, dengan beberapa wabah besar paling awal ditemukan di kapal pesiar.

Singapura, yang telah melihat relatif sedikit kasus COVID-19 domestik, meluncurkan 'perjalanan pulang pergi' dengan kapal mewah pada Bulan November, yang tidak memiliki pelabuhan tujuan dan hanya berlangsung beberapa hari.

Untuk diketahui, perjalanan dengan kapal pesiar jenis ini menjadi populer selama pandemi. Penumpangnya pun dibatasi hanya untuk warga negara Singapura.