JAKARTA - Ratusan penumpang pesiar langsung dipisahkan dan diisolasi di kabin kamar, setelah positif terinfeksi COVID-19, saat kapal pesiar baru menempuh separuh perjalanan yang dijadwalkan.
Sebuah kapal pesiar dengan ratusan penumpang positif COVID merapat di Sydney, Australia, setelah dilanda gelombang infeksi.
Kapal pesiar Majestic Princess baru setengah perjalanan dalam perjalanan 12 hari, ketika wabah kasus diketahui, kata Presiden Carnival Australia Marguerite Fitzgerald kepada wartawan dalam jumpa pers pada Hari Sabtu.
Kapal itu diketahui membawa sekitar 4.600 penumpang dan awak pada saat itu, menurut afiliasi CNN, Nine News, seperti dilansir 14 November.
Setelah pengujian massal 3.300 penumpang, sekitar 800 dinyatakan positif COVID-19, termasuk sejumlah kecil awak, kata Fitzgerald.
"Semua kasus positif bergejala ringan atau tanpa gejala. Para tamu diisolasi di kabin mereka dan kemudian dipisahkan dari tamu yang tidak terkena dampak," kata perwakilan perusahaan induk Princess Cruises Briana Latter kepada CNN.
Operator pelayaran secara terpisah mengawal mereka yang terinfeksi di kapal, dan meminta mereka untuk menyelesaikan periode isolasi lima hari, afiliasi CNN Nine News melaporkan.
Mereka yang dites negatif diizinkan meninggalkan kapal, bunyi pernyataan otoritas Kesehatan New South Wales (NSW).
"Karnaval telah menyarankan otoritas Kesehatan NSW, mereka membantu penumpang dengan COVID-19 untuk membuat pengaturan perjalanan selanjutnya yang aman," tambah pernyataan itu.
Latter mengatakan, wabah di atas kapal Majestic Princess itu "mencerminkan peningkatan penularan komunitas di Australia."
Australia telah melihat peningkatan dalam kasus Covid baru-baru ini, yang mengarah ke lebih hati-hati dari dalam pemerintah.
Kementerian Kesehatan New South Wales mencatat 19.800 kasus baru COVID-19 dan 22 kematian dalam sepekan terakhir.
Diketahui, kapal pesiar Majestic Princess telah meninggalkan Sydney dalam pelayaran berikutnya ke Melbourne dan Tasmania.
Dalam pernyataan selanjutnya, Fitzgerald mengatakan Carnival Australia telah melakukan lebih dari 50 pelayaran internasional dan domestik "dengan sebagian besar lebih dari 100.000 tamu tidak terpengaruh oleh COVID."
"Namun, munculnya COVID-19 di masyarakat berarti kita telah melihat peningkatan kasus positif pada tiga pelayaran terakhir," katanya.
Fitzgerald mengatakan, perusahaan telah menerapkan "langkah-langkah paling ketat dan ketat yang melampaui pedoman saat ini", termasuk mewajibkan 95 persen tamu di atas usia 12 tahun untuk divaksinasi, serta staf dan penumpang wajib tes COVID-19 sebelum naik ke kapal.
BACA JUGA:
"Kami untuk menjaga semua orang tetap aman dengan sangat serius. Ini meluas tidak hanya untuk merawat tamu kami, tetapi juga untuk komunitas yang lebih luas di mana kami beroperasi dan mengunjungi," terang Fitzgerald.
The Majestic Princess bukanlah kapal layar pertama Carnival yang dilanda wabah COVID-19. Setidaknya tiga kapal lain dalam armada Princess perusahaan, Ruby Princess, Diamond Princess dan Grand Princess, mengalami wabah di awal pandemi.