Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky pada Hari Minggu menuduh tentara Moskow melakukan kejahatan perang dan membunuh warga sipil di Kherson, yang sebagian direbut kembali oleh tentara Ukraina pekan lalu setelah Rusia menarik diri.

"Para penyelidik telah mendokumentasikan lebih dari 400 kejahatan perang Rusia. Mayat warga sipil dan prajurit yang tewas telah ditemukan," kata Presiden Zelensky dalam pidato video malamnya, melansir Reuters 14 November.

"Tentara Rusia meninggalkan kebiadaban yang sama seperti yang terjadi di wilayah lain negara yang dimasukinya," kritik Presiden Zelensky.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi tuduhannya. Sementara, Rusia membantah pasukannya dengan sengaja menargetkan warga sipil.

Kuburan massal telah ditemukan di sejumlah tempat di Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia, termasuk mayat sipil yang menunjukkan bukti penyiksaan seperti di wilayah Kharkiv dan di Bucha, dekat Kyiv. Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan tersebut.

Sebuah komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Bulan Oktober mengatakan, kejahatan perang dilakukan di Ukraina dan bahwa pasukan Rusia bertanggung jawab atas "sebagian besar" pelanggaran hak asasi manusia pada minggu-minggu awal perang.

Pasukan Ukraina tiba di pusat wilayah Kherson selatan pada Hari Jumat, setelah Rusia meninggalkan satu-satunya ibu kota regional yang telah direbutnya sejak Moskow melancarkan invasi pada Februari.

Penarikan itu menandai mundurnya perang besar ketiga Rusia dan yang pertama melibatkan penyerahan kota besar yang diduduki, dalam menghadapi serangan balasan besar Ukraina yang telah merebut kembali bagian timur dan selatan.

Perusahaan utilitas di wilayah Kherson bekerja untuk memulihkan infrastruktur penting yang rusak dan ditambang oleh pasukan Rusia yang melarikan diri, dengan sebagian besar rumah di kota Ukraina selatan masih tanpa listrik dan air, kata pejabat regional.

Pada Hari Minggu, baku tembak artileri yang bergema di seluruh kota, tidak mencegah kerumunan warga yang gembira dan melambai-lambaikan bendera yang berkumpul melawan hawa dingin untuk berkumpul di alun-alun utama Kherson.

Gubernur wilayah Kherson, Yaroslav Yanushevych, mengatakan pihak berwenang telah memutuskan untuk mempertahankan jam malam mulai pukul 5 sore sampai pukul 8 pagi, melarang orang meninggalkan atau memasuki kota sebagai tindakan pengamanan.

"Musuh menaruh ranjau di semua infrastruktur penting," kata Yanushevych kepada TV Ukraina.

"Kami berusaha bertemu dalam beberapa hari dan (kemudian) membuka kota," sambungnya.

Sebelumnya, Presiden Zelensky juga memperingatkan warga Kherson tentang keberadaan ranjau Rusia.

"Saya meminta Anda untuk tidak melupakan bahwa situasi di wilayah Kherson tetap sangat berbahaya," imbau Presiden Zelensky.