Rusia Tingkatkan Serangan di Wilayah Donbas, Presiden Zelensky Sebut Ada Pertempuran Sengit di Soledar dan Bakhmut
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Rusia menembaki posisi Ukraina di beberapa front pada Hari Minggu, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, dengan target termasuk kota-kota di wilayah Kharkiv, Donetsk dan Kherson.

Perlahan meningkatkan serangannya, pasukan Rusia berusaha maju ke Bakhmut di wilayah Donetsk. serta di dalam dan sekitar Avdiivka.

Pertempuran sengit terjadi di sekitar Bakhmut serta Kota Soledar, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Hari Minggu dalam pidato video malamnya.

"Titik panas utama di Donbas adalah Soledar dan Bakhmut. Pertempuran yang sangat berat sedang terjadi di sana," ujar Presiden Zelensky, melansir Reuters 17 Oktober.

Bakhmut telah menjadi target berikutnya angkatan bersenjata Rusia dalam gerakan lambat mereka melalui wilayah Donetsk, sejak merebut kota-kota industri utama Lysychansk dan Sievierodonetsk pada Bulan Juni dan Juli. Soledar terletak tepat di utara Bakhmut.

Pertempuran sangat intens akhir pekan ini terjadi di wilayah Donetsk dan Luhansk, dan Provinsi Kherson yang penting secara strategis di selatan, tiga dari empat provinsi yang diproklamirkan Putin sebagai bagian dari Rusia bulan lalu.

Penembakan oleh pasukan Ukraina merusak gedung pemerintahan di Kota Donetsk, ibu kota wilayah Donetsk, kata kepala pemerintahannya yang didukung Rusia, Minggu.

"Itu adalah serangan langsung, bangunannya rusak parah. Sungguh keajaiban tidak ada yang tewas," ujar Alexei Kulemzin, menambahkan bahwa semua layanan kota masih bekerja.

Tidak ada reaksi langsung dari Ukraina terhadap serangan di Kota Donetsk, yang dianeksasi oleh separatis yang didukung Rusia pada tahun 2014 bersama dengan sebagian besar wilayah Donbas timur.

Di Kota Mykolaiv, penduduk mengantre pada Hari Minggu, untuk mengisi botol air di titik distribusi setelah pasokan terputus akibat pertempuran di awal perang.

"Ini bukan perang, ini adalah kejahatan perang. Perang adalah ketika tentara berperang satu sama lain, tetapi ketika warga sipil diperangi, itu adalah kejahatan perang," ujar penduduk setempat bernama Vadym Antonyuk.

Seorang juru bicara Komando Militer Selatan Ukraina mengatakan, pasukan Rusia menderita kekurangan parah peralatan termasuk amunisi sebagai akibat dari kerusakan yang ditimbulkan akhir pekan lalu di Jembatan Krimea.

"Hampir 75 persen (pasokan militer Rusia di Ukraina selatan) melewati jembatan itu," kata Natalia Humeniuk kepada televisi Ukraina, seraya menambahkan bahwa angin kencang juga telah menghentikan feri di daerah itu.

"Sekarang bahkan laut ada di pihak kita," tandas Humeniuk.

Terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Hari Minggu, pasukannya telah menggagalkan upaya pasukan Ukraina untuk maju di wilayah Donetsk, Kherson dan Mykolaiv, menimbulkan apa yang digambarkan sebagai kerugian yang signifikan.

Rusia juga mengatakan akan melanjutkan serangan udara terhadap target militer dan energi di Ukraina, menggunakan senjata jarak jauh yang dipandu dengan presisi.