JAKARTA - Penerbangan komersial pertama Boeing 737 Max tampaknya telah kembali terbang ke China untuk pertama kalinya dalam hampir empat tahun, menjadi terobosan besar bagi jet terlaris pembuat pesawat Amerika Serikat.
Sebuah penerbangan MIAT Mongolian Airlines yang mengoperasikan perjalanan pulang pergi antara Ulaanbaatar ke Guangzhou, mendarat di Kota Cina selatan pada pukul 8.18 pagi waktu setempat pada Hari Senin lalu, menurut data FlightRadar24.
Maskapai Mongolia memiliki penerbangan yang dijadwalkan dan terdaftar untuk berangkat lagi, menggunakan 737 Max, pada 17 Oktober dan 24 Oktober. Kedua perjalanan tersedia untuk dipesan di situs web maskapai.
"Kami terus bekerja dengan regulator global dan pelanggan kami untuk mengembalikan 737 Max dengan aman ke layanan di seluruh dunia," kata Boeing dalam sebuah pernyataan email, menolak berkomentar lebih lanjut, seperti melansir The National News dari Bloomberg 10 Oktober.
MIAT Mongolian Airlines tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Pejabat Boeing bertemu dengan regulator penerbangan China bulan lalu, untuk meninjau kriteria pelatihan pilot untuk pesawat jet seri Max, sebagai tanda pembuat pesawat semakin dekat untuk mengamankan semua persetujuan yang diperlukan untuk mendapatkan kembali Max dan terbang di China, pasar penerbangan besar terakhir yang tersisa belum mengizinkan pesawat itu mengudara kembali.
BACA JUGA:
Diketahui, China adalah negara yang pertama menghentikan penerbangan Max pada Maret 2019, menunda pencabutan penghentian tersebut, setelah regulator AS mencabut larangan pada akhir 2020. Eropa dan tempat-tempat lain mengikuti pada bulan-bulan berikutnya.
Mengembalikan 737 Max ke langit di China dan melanjutkan pengiriman adalah langkah penting, untuk membantu membangun kembali neraca Boeing yang terpukul oleh larangan terbang Max yang panjang dan pandemi COVID-19.