China Buka Peluang Armada Boeing 737 MAX Mengudara Kembali di Negara Itu Setelah Larangan Selama Dua Tahun
Ilustrasi Boeing 737 MAX. (Wikimedia Commons/Steve Lynes)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas penerbangan China pada Hari Kamis mengeluarkan arahan kelaikan udara pada Boeing Co., untuk seri 737 MAX, yang akan membantu membuka jalan bagi kembalinya model tersebut ke layanan di China setelah lebih dari dua setengah tahun.

Arahan tersebut menginstruksikan operator penerbangan tentang revisi yang diperlukan sebelum MAX kembali beroperasi, meskipun tidak menentukan kapan China akan mencabut larangan MAX di wilayah udaranya.

Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), yang merupakan regulator pertama secara global yang mengandangkan MAX pada Maret 2019 setelah dua kecelakaan mematikan, mengatakan telah menyelesaikan tinjauan perubahan desain yang diusulkan oleh Boeing.

"Setelah melakukan penilaian yang memadai, CAAC menganggap tindakan korektif sudah cukup untuk mengatasi kondisi tidak aman ini," kata regulator dalam sebuah pernyataan di situsnya, seperti mengutip Reuters 2 Desember.

CAAC tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari langkah selanjutnya yang diperlukan sebelum MAX kembali beroperasi. Regulator telah meminta umpan balik industri bulan lalu sebelum mengeluarkan arahan kelaikan udara.

"Keputusan CAAC merupakan tonggak penting untuk mengembalikan 737 MAX dengan aman ke layanan di China. Boeing terus bekerja dengan regulator dan pelanggan kami untuk mengembalikan pesawat ke layanan di seluruh dunia," sebut Boeing.

CEO Boeing David Calhoun mengatakan pada Bulan Oktober, pihak perusahaan sedang bekerja untuk mendapatkan kembali persetujuan China pada akhir tahun agar armada 737 MAX terbang kembali, dengan pengiriman diperkirakan akan dilanjutkan pada kuartal pertama tahun 2022.

Untuk diketahui, sekitar sepertiga dari sekitar 370 armada 737 MAX yang tidak terkirim di gudang adalah pesanan pelanggan China, kata Boeing saat itu.

Otorisasi 737 MAX China adalah berita yang sangat baik, yang akan mendukung penarikan inventaris MAX yang tidak terkirim, CEO Safran Olivier Andries mengatakan kepada wartawan. Safran membuat mesin MAX sebagai bagian dari usaha patungan CFM International dengan GE (GE.N).

Sebelum 737 MAX dilarang terbang, Boeing menjual seperempat dari pesawat yang dibuatnya setiap tahun kepada pembeli China, pelanggan terbesarnya.

Di luar masalah keamanan, penjualan Boeing di China telah tertatih-tatih akibat ketegangan perdagangan AS-China, dengan Washington menuduh Beijing memblokir pembelian pesawat Boeing oleh maskapai domestiknya.