Kritik Komentar Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Soal Serangan Nuklir, Rusia: Paranoia
Dmitry Medvedev (kiri), (Wikimedia Commons/Kremlin.ru/Presidential Press and Information Office dan Josep Borrell (Wikimedia Commons France Diplomatie - MEAE) (Kolase/VOI).

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, mengkritisi pernyataan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengenai serangan nuklir oleh Moskow.

Klaim tentang kemungkinan serangan nuklir Rusia di Ukraina, yang dibuat oleh Borrell, tidak lain adalah 'paranoia', tulis pejabat Rusia itu di halaman VKontakte-nya pada Hari Kamis.

"Mari kita tinggalkan paranoia tentang serangan nuklir Rusia pada hati nuraninya," kata Medvedev, mengomentari pernyataan Borrell bahwa Barat akan memberikan tanggapan militer yang kuat, tetapi non-nuklir jika terjadi serangan nuklir Rusia di Ukraina, melansir TASS 14 Oktober.

"Omong-omong, saya baru-baru ini menulis bahwa negara-negara Barat tidak peduli sedikit pun tentang Ukraina dan rezim Banderanya. Mereka tidak ingin menawarkan dukungan habis-habisan. Mereka tidak ingin mati dalam kiamat nuklir, itu sebabkan tanggapan mereka akan hati-hati dan seimbang," tandas Medvedev.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Alexander Venediktov mengatakan dalam sebuah wawancara dengan TASS pada 13 Oktober, berbeda dengan rekan-rekan mereka di Barat, para pejabat Rusia tidak pernah membuat ancaman publik untuk menggunakan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya.

Menurut doktrin nuklir Rusia, penggunaan senjata nuklir oleh Rusia hanya dimungkinkan jika musuh menggunakan jenis senjata pemusnah massal ini atau lainnya, untuk melawan Federasi Rusia dan sekutunya, jika ada informasi yang dapat dipercaya tentang peluncuran rudal balistik terhadap Rusia dan sekutunya, jika musuh memengaruhi objek yang diperlukan untuk tindakan pembalasan kekuatan nuklir, serta jika terjadi agresi terhadap Federasi Rusia dengan penggunaan senjata konvensional, ketika keberadaan negara terancam.

Sebelumnya, Borrel mengatakan setiap penggunaan senjata nuklir oleh Rusia terhadap Ukraina akan menyebabkan pasukannya dimusnahkan.

"Putin mengatakan dia tidak menggertak. Yah, dia tidak boleh menggertak, dan harus jelas bahwa orang-orang yang mendukung Ukraina dan Uni Eropa dan anggotanya, serta Amerika Serikat dan NATO juga tidak menggertak," Borrell kata di Bruges, Belgia, seperti mengutip CNN.

"Setiap serangan nuklir terhadap Ukraina akan membawa respons, bukan respons nuklir, tetapi respons kuat dari pihak militer sehingga tentara Rusia akan dimusnahkan," tambah Borrell.