Terima Tanggapan AS Mengenai Proposal Penyelamatan Kesepakatan Nuklir 2015, Teheran: Iran akan Diskusi dengan UE Setelah Peninjauan
Ilustrasi pembahasan pemulihan Kesepakatan Nuklir 2015. (Wikimedia Commons/U.S. Department of State)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Iran menyatakan telah menerima tanggapan Amerika Serikat (AS), atas proposal rancangan Uni Eropa (UE) untuk menyelamatkan Kesepakatan Nuklir 2015, dan akan mendiskusikannya dengan blok Eropa usai melakukan peninjauan.

"Malam ini Iran menerima tanggapan AS melalui Uni Eropa. Tinjauan yang cermat atas tanggapan tersebut telah dimulai di Teheran," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani, melansir Reuters 25 Agustus.

"Iran akan berbagi pandangannya dengan UE, sebagai koordinator pembicaraan nuklir, setelah menyelesaikan tinjauan Teheran," tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, pihaknya telah mengajukan 'proposal final' upaya penyelamatan Kesepakatan Nuklir 2015.

Itu usai pembicaraan tidak langsung Washington - Teheran selama 16 bulan terakhir, dengan Uni Eropa menjadi jembatan komunikasi. Tanggapan diharapkan datang dari pihak-pihak terkait dalam waktu tidak terlalu lama.

Iran pekan lalu menanggapi teks UE dengan "pandangan dan pertimbangan tambahan", sambil meminta Amerika Serikat untuk menunjukkan fleksibilitas, guna menyelesaikan tiga masalah yang tersisa.

Terpisah, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengonfirmasi, Washington telah menanggapi komentar Teheran tentang teks UE.

"Tinjauan kami atas komentar itu sekarang telah selesai. Kami telah menanggapi UE hari ini," tukas Price.

Diketahui, pemulihan Kesepakatan Nuklir tengah diupayakan dengan Uni Eropa menjadi 'jembatan' dialog. Kesepakatan Nuklir 2015 meliputi Amerika Serikat, Iran, Uni Eropa, China, Prancis, Jerman, Rusia dan Inggris.

Taruhannya dinilai tinggi, karena kegagalan dalam pembicaraan nuklir akan membawa risiko perang regional baru, dengan Israel mengancam aksi militer terhadap Iran, jika diplomasi gagal mencegah Teheran mengembangkan kemampuan senjata nuklir.