Pemimpin Tentara Bayaran Grup Wagner Rusia Klaim Kuasai Kota Soledar, Tewaskan 500 Prajurit Ukraina
Reruntuhan bangunan di Kota Soledar yang terkena imbas pertempuran. (Wikimedia Commons/Ministry of Defense of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan militer swasta Rusia mengeklaim berhasil mengusai kota tambang garam Soledar di timur Ukraina, setelah pertempuran sengit yang menewaskan ratusan tentara Kyiv.

Pemimpin Grup Wagner Yevgeny Prigozhin yang juga sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, pasukannya telah merebut seluruh Soledar dan membunuh sekitar 500 tentara Ukraina setelah pertempuran sengit.

"Saya ingin mengonfirmasi pembebasan dan pembersihan total wilayah Soledar," kata Prigozhin dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 12 Januari.

"Seluruh kota dipenuhi mayat tentara Ukraina," sambung Prigozhin.

Sebaliknya, dalam sebuah pernyataan di Facebook, staf umum militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia menderita kerugian besar saat mereka mencoba merebut Soledar dan memutus jalur pasokan Ukraina.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengolok-olok klaim Wagner sebelumnya yang telah merebut sebagian dari Soledar, tetapi tidak segera mengomentari pernyataan terbaru.

"Negara teroris dan para propagandisnya berusaha berpura-pura bahwa bagian dari Kota Soledar kami... adalah semacam milik Rusia," kata Presiden Zelensky dalam sebuah pidato video. "Tapi pertempuran terus berlanjut."

Terpisah, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan kepada wartawan Pada Hari Rabu, dia tidak dapat mengonfirmasi laporan Soledar jatuh ke tangan Rusia.

Rusia diketahui telah berjuang untuk memperkuat kendali atas kota itu, yang akan menjadi perolehan terbesar Moskow sejak Agustus, setelah serangkaian mundur sebelum serangan balasan Ukraina di timur dan selatan.

Jika pasukan pro-Rusia berhasil merebut Soledar, itu akan menjadi batu loncatan dalam upaya Moskow untuk merebut kawasan industri Donbas timur Ukraina.

Kota itu akan menjadi pangkalan untuk menyerang kota terdekat Bakhmut, yang telah bertahan selama berbulan-bulan dan merupakan pusat jalur pasokan di timur Ukraina.

Sebelum pernyataan terbaru Wagner, Kremlin berhenti mengklaim kemenangan dan mengakui banyak korban.

"Jangan terburu-buru, mari kita tunggu pernyataan resmi. Ada dinamika positif yang sedang berlangsung," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Sebelumnya, kantor berita negara Rusia RIA mengatakan Wagner telah mengambil alih tambang garam Soledar, sementara sebuah foto di saluran Telegram milisi memperlihatkan Prigozhin dan para pejuangnya berada di dalam sebuah tambang.