Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Ukraina telah dipaksa untuk mundur dari beberapa wilayah di Kota Bakhmut yang menjadi medan perang, karena Rusia melancarkan serangan baru di sana dengan tembakan artileri yang intens selama dua hari terakhir, menurut pembaruan intelijen Inggris pada Hari Jumat.

"Rusia telah meningkatkan kembali serangannya di Kota Bakhmut, Donetsk Oblast, karena pasukan Kementerian Pertahanan Rusia dan Grup Wagner telah meningkatkan kerja sama," kata Inggris, merujuk pada Kementerian Pertahanan Rusia dan pasukan tentara bayaran utamanya, melansir Reuters 14 April.

"Pasukan Ukraina menghadapi masalah pasokan yang signifikan, tetapi telah melakukan penarikan mundur secara teratur dari posisi-posisi yang terpaksa mereka kuasai," lanjut militer Inggris dalam pembaruan intelijen harian.

Tentara bayaran dari Grup Wagner diketahui pasukan Rusia dalam pertempuran yang telah berlangsung berbulan-bulan, perang yang paling mematikan bagi pasukan dari kedua belah pihak, namun pemimpin kelompok tentara bayaran itu mengeluhkan buruknya dukungan untuk pasukannya dari militer reguler.

"Pertahanan Ukraina masih menguasai distrik-distrik barat kota itu, tetapi telah menjadi sasaran tembakan artileri Rusia yang sangat intens selama 48 jam sebelumnya," sebut laporan terbaru dari Inggris.

Dikatakan bahwa unit-unit Wagner sekarang berfokus untuk maju ke pusat Bakhmut, sementara pasukan terjun payung Rusia membantu mereka dalam serangan-serangan di sisi-sisi kota.

Bakhmut, yang menampung sekitar 70.000 orang sebelum perang, telah menjadi target utama Rusia dalam serangan musim dingin besar-besaran, yang sejauh ini hanya menghasilkan sedikit keuntungan meskipun pertempuran darat infanteri dengan intensitas yang belum pernah terjadi di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Merebut kota ini akan menjadi kemenangan besar pertama Rusia dalam delapan bulan terakhir. Moskow mengatakan, hal itu akan membuka jalan untuk merebut lebih banyak wilayah di wilayah Donbas timur Ukraina, yang merupakan tujuan utama perang.

Sementara, Ukraina, yang sedang mempersiapkan serangan balasannya sendiri, tampaknya akan meninggalkan Bakhmut pada akhir Februari, tetapi mengumumkan pada Bulan Maret, mereka akan terus bertempur di sana, mengatakan Rusia telah memakan banyak korban saat mencoba menyerbu kota itu.