Tentara Bayaran Grup Wagner Rusia dan DPR Klaim Kuasai Kota Soledar Ukraina
Ilustrasi tentara bayaran Grup Wagner Rusia. (Twitter/@Archer83Able)

Bagikan:

JAKARTA - Kota Soledar, tempat pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir, telah dikuasai oleh unit-unit perusahaan militer swasta Wagner Rusia, kata kepala perusahaan Yevgeny Prigozhin seperti dikutip oleh layanan persnya pada Selasa malam.

"Unit-unit perusahaan militer swasta Wagner telah mengambil alih seluruh wilayah Soledar di bawah kendali mereka. Pusat kota telah dikepung dan perang kota sedang berlangsung. Jumlah tawanan akan diumumkan besok," kata Prigozhin seperti dikutip dalam siaran persnya melalu saluran Telegram perusahaan, melansi TASS 11 Januari.

Sementara itu, Penjabat Kepala Republik Rakyat Donetsk (DPR) Denis Pushilin mengatakan, Kota Soledar dan Artemovsk di republik itu akan segera dibebaskan. Pertempuran sengit sedang berlangsung di daerah-daerah itu, tambahnya.

"Menurut pembaruan terbaru yang saya miliki, Soledar pusat sudah berada di bawah kendali perusahaan militer swasta Wagner," katanya dalam wawancara dengan TV Channel One Rusia.

"Di satu sisi, mereka telah membuat penginapan dan di sisi lain, mereka bergerak cukup efektif, mengepung bagian barat Soledar," jelasnya, seraya menambahkan bahwa itu adalah arah terakhir musuh dapat mundur.

"Pada akhir hari ini, kami melihat bahwa musuh terus mengalami kerugian serius di sini, baik dalam hal tenaga maupun senjata," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Rusia meningkatkan intensitas serangan yang dipimpin oleh tentara bayaran Grup Wagner di Soledar di Ukraina timur, Kyiv mengatakan Hari Senin, menggambarkan situasi yang sulit bagi pasukan untuk memukul mundur gelombang serangan di sekitar kota pertambangan garam dan front terdekat.

Soledar, di kawasan industri Donbas, terletak beberapa mil dari Bakhmut, tempat pasukan dari kedua belah pihak mengalami kerugian besar dalam beberapa perang parit paling intens sejak Rusia menginvasi Ukraina hampir 11 bulan lalu.

Pasukan Ukraina memukul mundur upaya sebelumnya untuk merebut kota itu tetapi sejumlah besar unit Wagner dengan cepat kembali, mengerahkan taktik baru dan lebih banyak tentara di bawah perlindungan artileri berat, kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar di Telegram.

"Musuh benar-benar melangkahi mayat tentara mereka sendiri, menggunakan artileri massal, sistem peluncur multi roket dan mortir," jelas Malyar, mengatakan para penyerang diambil dari cadangan terbaik Wagner, melansir Reuters.

Sementara itu, pendiri Grup Wagner Yevgeny Prigozhin, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin telah mencoba merebut Bakhmut dan Soledar selama berbulan-bulan dengan mengorbankan banyak nyawa di kedua sisi. Dia mengatakan pada Hari Sabtu, signifikansinya terletak pada jaringan terowongan pertambangan besar di bawah tanah.

"Itu tidak hanya (memiliki kemampuan untuk menampung) sekelompok besar orang di kedalaman 80-100 meter, tetapi tank dan kendaraan tempur infanteri juga dapat bergerak," sebutnya.