Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Sergei Shoigu berjanji pada Hari Selasa untuk membangun gudang senjata yang lebih bervariasi, mendukung teknologi penerbangan untuk menghindari pertahanan udara dengan lebih baik dan meningkatkan produksi drone setelah serangkaian pukulan di medan perang di Ukraina.

Sejak Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, tentara bekas negara adikuasa yang dulu perkasa telah berulang kali dikalahkan dan dipukul oleh tentara Ukraina yang lebih kecil, meski itu didukung oleh Amerika Serikat dan sekutu Eropanya.

Konflik telah berubah menjadi perang gesekan yang telah membunuh dan melukai puluhan ribu tentara di kedua sisi serta warga sipil Ukraina, meskipun tidak ada akhir yang terlihat dan kedua belah pihak mempersenjatai kembali secepat mungkin.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan kepada para jenderal tinggi, untuk memperbaharui tentara mereka harus memperhitungkan pengalaman pertempuran dalam perang saudara Suriah - di mana Rusia melakukan intervensi di pihak Presiden Bashar al-Assad - dan di Ukraina.

“Kita perlu terus-menerus menganalisis dan mensistematisasikan pengalaman tindakan kelompok kita di Ukraina dan Suriah, dan atas dasar itu menyusun program pelatihan untuk personel dan rencana penyediaan peralatan militer," terang Menteri Shoigu, melansir Reuters 11 Januari.

Menteri Shoigu mengatakan, Rusia akan terus mengembangkan triad nuklir rudal balistik, kapal selam dan pembom strategisnya, karena senjata semacam itu adalah "jaminan utama kedaulatannya."

Mengenai senjata konvensional, Shoigu memberikan analisis yang sangat jujur tentang apa yang perlu ditingkatkan Rusia.

Kritikus nasionalis Shoigu telah berulang kali bertanya mengapa Rusia gagal membangun superioritas udara di Ukraina, mengapa para jenderal top membuat kesalahan taktis yang begitu parah dan mengapa tentara Rusia dikirim ke medan perang tanpa peralatan, intelijen, atau bahkan peralatan medis yang tepat.

Shoigu mengatakan Rusia akan memberikan perhatian khusus pada angkatan udara, membangun kemampuan serangan secara keseluruhan serta meningkatkan komando, komunikasi dan pelatihan.

Lebih jauh dikatakannya, Rusia akan "meningkatkan kemampuan tempur pasukan kedirgantaraan - baik dalam hal pekerjaan pesawat tempur dan pembom di wilayah di mana sistem pertahanan udara modern beroperasi, dan dalam hal peningkatan kendaraan udara tak berawak".

"Rencana segera kami adalah memperluas gudang senjata serang modern. Kita perlu meningkatkan manajemen dan sistem komunikasi," katanya.

Shoigu juga mengatakan komisariat militer, yang bertanggung jawab untuk menyusun tentara, perlu dimodernisasi.