Soal Keanggotaan NATO, Presiden Zelensky Sebut Dukungan Dalam Bentuk Retorika Tidak Cukup
Presiden Lithuania Gitanas NausÄ—da, Presiden Volodymyr Zelensky, Presiden Andrzej Duda. (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), untuk melakukan lebih dari sekadar janji 'pintu terbukanya' bagi Ukraina dalam pertemuan puncak Juli tahun ini, mengatakan Kyiv butuh butuh 'langkah kuat' guna bergabung dengan alinsi militer itu.

Kyiv meminta keanggotaan NATO jalur cepat September lalu, tujuh bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina. NATO mengatakan memiliki kebijakan pintu terbuka ke Ukraina, tetapi belum mengatakan apakah itu akan mempercepat gerakan menuju kemungkinan aksesi Kyiv.

Langkah seperti itu kemungkinan akan menyinggung Moskow, menjadikan NATO sebagai blok militer bermusuhan yang bertekad melanggar batas pengaruh Rusia.

"Untuk hari ini, hanya dukungan untuk Ukraina dari rekan-rekan di NATO dan dukungan dalam bentuk retorika tentang pintu terbuka tidak cukup untuk Ukraina. Yakni, tidak cukup untuk memotivasi negara kita ... tentara kita," kata Presiden Zelensky usai menerima Presiden Polandia Andrzej Duda dan Presiden Lithuania Gitanas Nauseda di Lviv, dikutip dari Reuters 6 Januari.

"Kami membutuhkan langkah maju. Keputusan akan ada di Vilnius, kami menantikan langkah-langkah yang kuat, kami mengandalkan sesuatu yang lebih dari sekadar pintu terbuka," katanya dalam konferensi pers bersama kedua pemimpin negara anggota NATO.

Vilnius adalah ibu kota Lithuania. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi pertemuan puncak NATO pada Juli tahun ini dijadwalkan digelar di kota tersebut.

Diketahui, para pemimpin NATO berjanji pada Ukraina di tahun 2008, suatu hari nanti bisa bergabung dengan aliansi itu, meski status anggota masih jauh. Semua 30 anggota aliansi harus memberikan persetujuan mereka, dengan beberapa waspada terhadap bagaimana reaksi Rusia.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan Warsawa berencana mengirim tank Leopard ke Ukraina. Sementara Presiden Lituania Gitanas Nauseda mengatakan Vilnius juga akan "terus memberikan bantuan pertahanan ke Ukraina".

Terpisah, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan di Twitter, dia telah membahas persiapan untuk KTT Juli dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Hari Rabu, menggarisbawahi pentingnya menyediakan tank tipe Barat untuk Ukraina.