China Balas Tindakan Pembatasan COVID-19 dengan Penangguhan Visa, Presiden Korsel Sebut Tidak Perlu Ada Ketegangan
Ilustrasi visa China. (Wikimedia Commons/Squishy)

Bagikan:

JAKARTA - Keputusan China baru-baru ini untuk menangguhkan masalah visa jangka pendek, tidak perlu menimbulkan ketegangan menurut Presiden Korea Selatan kendati menteri luar negeri menyebutnya 'sangat disesalkan.

Penangguhan Hari Selasa oleh kedutaan besar China di Korea Selatan adalah langkah pembalasan pertama China, terhadap negara-negara yang memberlakukan pembatasan COVID-19 pada para pelancongnya.

"Sangat disesalkan China mengambil tindakan balasan seperti itu dengan sepenuhnya menangguhkan penerbitan visa jangka pendek," kata Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin dalam jumpa pers, melansir Reuters 11 Januari.

Ia melanjutkan, Korea Selatan masih mengeluarkan visa untuk pengunjung China untuk tujuan bisnis atau kemanusiaan yang mendesak.

Pekan lalu, Korea Selatan memerintahkan tes PCR untuk pelancong yang datang dari China, bergabung dengan daftar negara yang terus bertambah yang mengadopsi pembatasan COVID-19 di tengah kekhawatiran akan infeksi, setelah China tiba-tiba mengakhiri kebijakan "nol-COVID" yang ketat.

Kedatangan juga harus memberikan hasil negatif dari tes PCR yang dilakukan hingga 48 jam sebelum memulai perjalanan mereka, atau tes antigen cepat yang dilakukan dalam waktu 24 jam.

Beberapa turis China mengeluhkan pembatasan tersebut, yang paling ketat di antara aturan baru yang diadopsi negara-negara tersebut, tetapi Korea Selatan mengatakan itu tidak diskriminatif.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan, kedua negara tidak perlu mengalami ketegangan dan "hubungan yang tidak nyaman" dan keputusan Seoul tidak dimaksudkan untuk menargetkan siapa pun.

"Tampaknya ada beberapa ketegangan diplomatik karena tindakan pembalasan China ... saya rasa itu tidak perlu," katanya dalam pengarahan kebijakan Tahun Baru oleh para pembantu kebijakan luar negeri dan pertahanan.

"Ini bukan masalah diplomatik atau masalah perdagangan ekonomi, tapi hanya untuk melindungi rakyat kita di negara kita," tandasnya

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea juga mengatakan tindakannya "tidak dapat dihindari" dan "sementara", berlaku untuk semua orang yang datang dari China, termasuk warga Korea Selatan.

"Tidak ada diskriminasi berdasarkan kewarganegaraan," katanya dalam sebuah pernyataan.