JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada Sekretaris Jenderal Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Hari Kamis, sudah waktunya bagi aliansi militer untuk menawarkan keanggotaan negaranya, sementara Kyiv membutuhkan lebih banyak senjata untuk melawan Rusia.
Presiden Zelensky membuat komentarnya pada konferensi pers bersama setelah pembicaraan dengan Stoltenberg, yang menawarkan solidaritas NATO dengan Ukraina dalam perjalanan pertamanya ke Kyiv sejak invasi besar-besaran Rusia hampir 14 bulan lalu.
Kunjungan sekretaris jenderal NATO kemungkinan akan membuat kesal Kremlin, yang mengatakan sebelumnya pada Hari Kamis, salah satu tujuan utama "operasi militer khusus" di Ukraina adalah untuk mencegahnya bergabung dengan apa yang dianggap Moskow sebagai blok yang bermusuhan.
Presiden Zelensky mengatakan, Dia yakin KTT NATO di Vilnius pada Bulan Juli bisa menjadi "bersejarah" dan dia telah diundang untuk hadir.
"Saya berterima kasih atas undangan untuk mengunjungi KTT, tetapi penting juga bagi Ukraina untuk menerima undangan yang sesuai," ujar Presiden Zelensky, melansir Reuters 20 April.
Kunjungan Sekretaris Jenderal NATO kemungkinan akan membuat kesal Kremlin, yang mengatakan sebelumnya pada hari Kamis bahwa salah satu tujuan utama "operasi militer khusus" di Ukraina adalah untuk mencegahnya bergabung dengan apa yang dianggap Moskow sebagai blok yang bermusuhan.
Presiden Zelensky mengatakan, dia yakin KTT NATO di Vilnius pada Juli bisa menjadi "bersejarah" dan dia telah diundang untuk hadir.
"Saya berterima kasih atas undangan untuk mengunjungi KTT, tetapi penting juga bagi Ukraina untuk menerima undangan yang sesuai," ujar Presiden Zelensky.
"Tuan Presiden, saya di sini hari ini dengan pesan sederhana: NATO mendukung Ukraina. NATO mendukung Anda hari ini, besok dan selama yang diperlukan," sebut Stoltenberg.
Ukraina mengumumkan pengajuan keanggotaan jalur cepat NATO September lalu, setelah Kremlin mengatakan telah mencaplok empat wilayah Ukraina yang sebagian diduduki pasukannya.
Terpisah, Kremlin menegaskan kembali kepada wartawan, Moskow menentang NATO mengakui Ukraina, bekas Republik Soviet.
"... jika tidak, itu akan menghadirkan bahaya yang serius dan signifikan bagi keamanan negara kita," tegas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
BACA JUGA:
Kunjungan Stoltenberg ke Kyiv terjadi pada titik penting dalam invasi Rusia yang hampir berlangsung selama 14 bulan yang telah menewaskan ribuan orang, melukai jutaan orang, menghancurkan kota-kota dan perekonomian Ukraina.
Stoltenberg memulai perjalanannya sehari sebelum pejabat pertahanan NATO membahas pasokan militer baru untuk Ukraina, pada pertemuan terakhir mereka di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman.
Setelah melewati serangan musim dingin dan musim semi Rusia yang hanya membuat kemajuan kecil di timur, Ukraina sekarang berharap untuk merebut kembali tanah di selatan dan timurnya melalui serangan balasan dalam beberapa minggu atau bulan mendatang.
An honour to be back in Kyiv & meet with President @ZelenskyyUa. #Ukraine's rightful place is in #NATO, and over time our support will help to make this possible. We stand by you today & for the long haul. pic.twitter.com/0vlKZNVY0F
— Jens Stoltenberg (@jensstoltenberg) April 20, 2023