Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky pada Hari Kamis meminta Amerika Serikat untuk menyetujui penggunaan senjata jarak jauh untuk menyerang target di dalam Rusia, saat Moskow melakukan serangan harian dari titik peluncuran yang saat ini berada di luar jangkauan Kyiv.

Berbicara di akhir pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) NATO minggu ini di Washington D.C, Presiden Zelensky memuji aliansi tersebut atas janjinya untuk memberikan dukungan militer kepada Ukraina saat memerangi Rusia, tetapi mengatakan pembatasan di medan perang harus dicabut jika negaranya ingin berhasil.

"Jika kita ingin menang, jika kita ingin menang, jika kita ingin menyelamatkan negara kita dan mempertahankannya, kita perlu mencabut semua batasan," kata Presiden Zelensky bersama Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, melansir The National News 12 Juli.

Sementara, Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mencatat di sebuah forum publik, Rusia tidak memiliki batasan dalam penggunaan senjatanya. Dia mengatakan akan menjadi "pengubah permainan yang nyata" jika sekutu Ukraina dapat mencabut semua batasan penggunaan senjata yang mereka pasok ke Ukraina.

Meski Demikian, Presiden Joe Biden tampak tidak terpengaruh oleh seruan tersebut, yang menyatakan kemampuan serangan jarak jauh ke Rusia dapat menyebabkan eskalasi konflik yang tajam.

zelensky stoltenberg
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat bertemu dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg. (Twitter/@ZelenskyyUa)

"Jika (Presiden Zelensky) memiliki kapasitas untuk menyerang Moskow, menyerang Kremlin, apakah itu masuk akal? Tidak," kata Presiden Biden.

"Pertanyaannya adalah, apa penggunaan terbaik dari persenjataan yang dimilikinya?" lanjutnya.

Pertemuan puncak tersebut, yang menandai ulang tahun NATO ke-75, menyaksikan negara-negara anggota mengeluarkan deklarasi untuk mendukung Ukraina, menjanjikan bantuan tambahan dan berjanji untuk mendukung "jalan yang tidak dapat diubah" menuju keanggotaan NATO.

Pejabat AS dan Eropa juga mengumumkan militer Ukraina dalam beberapa minggu akan mulai menerbangkan jet tempur F-16 buatan Amerika yang telah disumbangkan oleh pemerintah Denmark dan Belanda.

"Pada pertemuan puncak ini, kita sedang mengubah arah dan meletakkan fondasi bagi Ukraina untuk menang," kata Stoltenberg dalam konferensi pers penutup.

"Sekutu telah sepakat untuk meluncurkan bantuan keamanan dan pelatihan NATO untuk Ukraina dengan komando di bagian timur aliansi dan sekitar 700 personel," tandasnya.

Stoltenberg sendiri mengatakan Ukraina harus dapat menyerang langsung di dalam Rusia.

"Sejak Rusia membuka front baru, satu-satunya cara untuk menyerang target militer, peluncur militer, atau lapangan udara yang menyerang Ukraina adalah dengan menyerang target militer di wilayah Rusia," katanya.

Diketahui, anggota NATO telah menetapkan batasan yang berbeda tentang bagaimana Ukraina dapat menggunakan senjata yang mereka sumbangkan.

Beberapa pihak telah menegaskan Kyiv dapat menggunakannya untuk menyerang target jauh di dalam Rusia. Sementara, Negeri Paman Sam hanya mengizinkan senjatanya digunakan di dalam perbatasan Rusia terhadap lokasi yang mendukung operasi militer di Ukraina.