JAKARTA - Presiden Amerika Serikat tidak menutupi kemungkinan adanya pencabutan larangan penggunaan senjata jarak jauhnya oleh Ukraina untuk menyerang Rusia.
Preside Biden mengatakan pada Hari Selasa, pemerintahannya "sedang mengupayakan hal itu", ketika ditanya apakah Washington akan mencabut pembatasan penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina dalam perangnya melawan Rusia, melansir Reuters 11 September.
AS diketahui enggan memasok atau menyetujui penggunaan senjata yang dapat menyerang target-target yang jauh di dalam wilayah Rusia, khawatir itu akan meningkatkan konflik.
Sekutu-sekutu Kyiv yang lain telah memasok senjata, tetapi dengan pembatasan tentang bagaimana dan kapan senjata itu dapat digunakan di dalam Rusia, karena khawatir serangan semacam itu dapat memicu pembalasan yang menarik negara-negara NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) ke dalam perang atau memprovokasi konflik nuklir.
Sebelumnya, sumber-sumber mengatakan kepada Reuters minggu lalu, Gedung Putih hampir mencapai kesepakatan untuk memberikan senjata-senjata tersebut kepada Ukraina, namun Kyiv harus menunggu beberapa bulan karena AS sedang menyelesaikan masalah-masalah teknis sebelum pengiriman.
Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali mengutarakan harapannya agar pembatasan itu dicabut, guna memaksa Rusia bersedia berdamai.
BACA JUGA:
Itu disampaikannya pada pertemuan Ramstein Contact Group, pertemuan resmi sekutu yang memberikan dukungan untuk Ukraina, yang digelar di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman.
"Kita perlu memiliki kemampuan jarak jauh ini tidak hanya di wilayah Ukraina yang diduduki, tetapi juga di wilayah Rusia, ya, agar Rusia termotivasi untuk mencari perdamaian," kata Presiden Zelensky.