Bagikan:

JAKARTA - Presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian akan diambil sumpah dan dilantik akhir bulan ini, maju dari perkiraan sebelumnya, dengan sejumlah tamu undangan asing dikatakan akan hadiri.

Anggota dewan pimpinan Parlemen Iran Mojtaba Yousefi mengatakan pada Hari Rabu, pelantikan dijadwalkan akan digelar pada 30 Juli.

"Bersama dengan para pejabat senior Iran yang akan menghadiri upacara tersebut, beberapa tamu asing dari berbagai negara di dunia akan berpartisipasi dalam acara penting tersebut," katanya kepada IRNA, seperti dikutip 12 Juli.

Dijelaskan olehnya, undang-undang parlemen menetapkan, presiden baru harus menyampaikan rencananya dan memperkenalkan menterinya dalam waktu dua minggu setelah pelantikan, dikutip dari Tasnim News Agency.

Para anggota parlemen kemudian akan membahas surat kepercayaan para menteri yang diusulkan selama seminggu, sebelum mengadakan sesi terakhir mengenai mosi tidak percaya, katanya.

Pekan lalu, Yousefi mengatakan Pezeshkian akan dilantik sebagai Presiden Iran pada tanggal 4 atau 5 Agustus.

Berdasarkan perencanaan, pelantikan akan diadakan setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei secara resmi memberikan persetujuan kepada presiden.

Setelah meninggalnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada tanggal 19 Mei, Pezeshkian menjadi salah satu dari enam kandidat akhir yang dipilih oleh Dewan Konstitusi dari 80 orang yang mencalonkan diri sebagai presiden.

Pezeshkian terpilih sebagai presiden kesembilan Iran setelah penghitungan suara pada pemilihan presiden tanggal 5 Juli. Pezeshkian, seorang ahli bedah jantung, meraih 16.384.403 suara, sementara pesaingnya Saeed Jalili berada di belakangnya dengan 13.538.179 suara.

Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengucapkan selamat ata kemenangan Pezeshkian, mendesaknya untuk "melanjutkan jejak martir mendiang Presiden Ebrahim Raisi dan menggunakan berbagai kapasitas negara, khususnya pemuda yang revolusioner dan beriman, demi kenyamanan rakyat dan kemajuan negara".