Bagikan:

JAKARTA - Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani mengatakan pada Hari Kamis, negaranya masih melakukan pembicaraan nuklir tidak langsung dengan Amerika Serikat melalui Oman, seperti dikutip oleh surat kabar Etemad.

Pernyataan Bagheri Kani tersebut menyusul pernyataan pada Hari Senin, di mana seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat tidak siap untuk melanjutkan pembicaraan nuklir dengan Iran di bawah presiden yang baru terpilih, Masoud Pezeshkian.

"Pembicaraan tidak langsung sedang dilakukan melalui Oman, tetapi proses negosiasinya bersifat rahasia dan rinciannya tidak dapat diceritakan kembali," kata Bagheri Kani, melansir Reuters 11 Juli.

Upaya sedang dilakukan untuk meninggalkan "lahan yang sesuai" bagi negosiasi bagi pemerintahan baru Iran yang akan menjabat dalam beberapa minggu ke depan.

Pezeshkian, seorang moderat yang tidak menonjol yang memenangkan pemilihan presiden putaran kedua Iran minggu lalu mengatakan, ia akan mempromosikan kebijakan luar negeri yang pragmatis dan meredakan ketegangan dengan enam negara yang terlibat dalam perundingan nuklir yang kini terhenti untuk menghidupkan kembali pakta nuklir 2015.

Namun, kebijakan luar negeri Iran akan diputuskan oleh Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei yang memperingatkan bulan lalu sebelum pemilihan, "orang yang berpikir bahwa tidak ada yang dapat dilakukan tanpa bantuan Amerika, tidak akan mengelola negara dengan baik."

Mengutip Tasnim News Agency, Pezeshkian akan dilantik pada 30 Juli mendatang, setelah sebelumnya dikabarkan akan dilantik pada awal Agustus.

Pezeshkian menjabat pada saat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah atas perang Israel-Hamas di Gaza dan atas tembakan lintas batas antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, yang telah memperburuk perselisihan antara Teheran dan Washington.