Menlu Amirabdollahian Sebut Iran Siap Kembali ke Kesepakatan Nuklir 2015
Menlu Iran Hossein Amirabdollahian bersama Sekjen PBB Antonio Guterres. (Twitter/@IRIMFA_EN)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Iran memastikan Teheran siap kembali ke Kesepakatan Nuklir 2015, segera setelah seluruh pihak-pihak terkait menepati komitmen mereka, saat bertemu dengan pejabat tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa.

Itu dikatakan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian saat mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di sela-sela Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat pada akhir pekan.

Menlu Amirabdollahian mengatakan, Teheran selalu "berkonsultasi baik" dengan PBB mengenai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), nama resmi kesepakatan nuklir 2015.

Selain itu, Menlu Amirabdollahian juga mencatat, pertukaran pesan dengan Amerika Serikat sedang berlangsung dan proposal yang dibuat oleh Sultan Oman masih dibahas.

"Jika pihak lain (JCPOA) siap, kami akan serius untuk kembali ke JCPOA, sehingga semua pihak dapat kembali menghormati komitmen mereka berdasarkan JCPOA dalam kerangka inisiatif Oman," jelasnya seperti melansir Tasnim News Agency 24 September.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menerangkan kepada Sekjen PBB tentang kemajuan baik dalam hubungan antara Iran dan negara-negara tetangga di kawasan Arab dan Muslim.

Tak hanya itu, Menlu Amirabdollahian juga menyinggung pertukaran tahanan antara Iran dan AS, setelah pelepasan aset Iran yang dibekukan di Korea Selatan,

Mengenai kerja sama antara Iran dan Badan Energi Atom Internasional, Menlu Amirabdollahian mengatakan setiap kali badan nuklir PBB bertindak sesuai kerangka teknis, setiap proses berada di jalur yang benar.

"Namun ketika pihak lain lebih memilih gagasan politik mereka daripada prosedur profesional IAEA, maka hal itu akan menyebabkan situasi menjadi lebih buruk," katanya.

Ditegaskan kembali olehnya, senjata nuklir tidak memiliki tempat dalam doktrin Iran.

Merujuk pada krisis di Ukraina, Menlu Amirabdollahian menggarisbawahi bahwa Iran menghormati integritas wilayah semua negara, termasuk Ukraina dan tidak menganggap perang sebagai solusi.