JAKARTA - Iran memamerkan deretan persenjataan militernya dalam parade Peringatan Perang Iran-Irak yang digelar Hari Jumat, termasuk memperlihatkan drone yang diklaim memiliki jarak jangkauan terjauh di dunia, rudal balistik dan rudal hipersonik, kata media pemerintah Iran.
Mereka mengatakan drone tersebut "diluncurkan" dalam parade tersebut, yang disiarkan langsung, beserta dengan sejumlah drone lainnya yang ditampilkan di acara itu, seperti Mohajer, Shahed dan Arash.
"Pasukan kami menjamin keamanan di kawasan dan Teluk Persia," kata Presiden Ebrahim Raisi pada parade Hari Jumat di ibu kota Teheran, melansir Reuters 22 September.
"Kita bisa mengajarkan masyarakat di kawasan ini, perlawanan adalah cara yang dilakukan saat ini. Apa yang memaksa musuh untuk mundur bukanlah ketundukan dan kebimbangan, namun perlawanan," ujarnya.
Iran bulan lalu mengatakan, mereka telah membangun drone canggih bernama Mohajer-10 dengan jangkauan dan durasi penerbangan yang ditingkatkan, serta muatan yang lebih besar.
Drone ini memiliki jangkauan operasional 2.000 km (1.240 mil) dan dapat terbang hingga 24 jam, media pemerintah melaporkan pada saat itu, menambahkan bahwa muatannya bisa mencapai 300 kg, dua kali lipat kapasitas drone Mohajer-6.
Amerika Serikat menuduh Iran menyediakan drone Mohajer-6, di antara kendaraan udara tak berawak (UAV) lainnya, ke Rusia untuk perang melawan Ukraina. Iran membantah tudingan tersebut, mengatakan mereka tidak menyediakan drone ke Rusia untuk konflik di Ukraina.
BACA JUGA:
Diketahui, Perang Iran-Irak meletus pada 22 September 1980 ketika pasukan Presiden Irak saat itu Saddam Hussein menyerbu Iran. Konflik tersebut, yang berdampak buruk secara ekonomi dan menyebabkan sedikitnya setengah juta orang tewas, berakhir dengan jalan buntu pada Bulan Agustus 1988.