Presiden Duda Sebut Ketegangan Polandia-Ukraina Terkait Gandum Tidak Berdampak Signifikan
Presiden Ukraina Zelensky menerima kunjungan Presiden Polandia Duda. (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Perselisihan antara Polandia dan Ukraina mengenai impor biji-bijian tidak akan berdampak signifikan terhadap hubungan bilateral kedua negara, kata Presiden Polandia pada Hari Jumat.

Polandia pekan lalu memutuskan untuk memperpanjang larangan impor biji-bijian Ukraina, mengguncang hubungan dengan tetangganya Ukraina, sedangkan Warsawa dipandang sebagai salah satu sekutu paling setia Kyiv, sejak invasi Rusia ke Ukraina Februari tahun lalu.

"Saya yakin perselisihan mengenai pasokan gandum dari Ukraina ke pasar Polandia merupakan bagian mutlak dari keseluruhan hubungan Polandia-Ukraina,” kata Presiden Andrzej Duda, melansir Reuters 22 September.

"Saya tidak yakin hal ini akan berdampak signifikan pada mereka, jadi kita perlu menyelesaikan masalah ini di antara kita sendiri," lanjut Presiden Duda.

Diketahui, Slovakia, Polandia dan Hongaria memberlakukan pembatasan nasional terhadap impor biji-bijian Ukraina, setelah eksekutif Uni Eropa memutuskan untuk tidak memperluas larangan impor ke negara-negara serta sesama anggota blok tersebut, Bulgaria dan Rumania.

Negara-negara tersebut berpendapat, produk-produk pertanian Ukraina yang murah – yang dimaksudkan terutama untuk transit lebih jauh ke barat dan ke pelabuhan – dijual secara lokal, sehingga merugikan petani mereka sendiri.

Uni Eropa, yang memberlakukan larangan tersebut pada Bulan Mei, memutuskan untuk mengakhirinya Jumat pekan lalu, setelah Ukraina berjanji untuk memperketat kontrol.

Presiden Volodymyr Zelensky membuat marah negara-negara tetangganya, ketika ia mengatakan di Majelis Umum PBB, Kyiv berupaya mempertahankan jalur darat untuk ekspor biji-bijian, namun "teater politik" seputar impor biji-bijian hanya membantu Moskow.

Presiden Duda sempat diperkirakan akan bertemu Presiden Zelensky di New York, namun pertemuan seperti itu tidak terjadi. Ketika ditanya mengenai hal ini dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi swasta TVN24 pada Hari Kamis, dia mengatakan "suasananya menjadi tegang" dan merasa getir atas kata-kata Presiden Zelensky.

Namun, dia juga mengatakan "tentu saja" mereka masih berteman dan dia berharap bisa berbicara langsung dengan Presiden Zelensky segera setelah ada kesempatan.