Bagikan:

JAKARTA - Polandia memutuskan untuk menghentikan pasokan senjata kepada Ukraina, kata Perdana Menteri Mateusz Morawiecki, di tengah perselisihan kedua negara mengenai gandum, mengatakan fokus untuk membangun kekuatan militernya.

Perdana Menteri Mateusz Morawiecki pada Hari Rabu mengatakan, Polandia yang juga anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak lagi mempersenjatai Ukraina dan fokus pada membangun kembali persediaan senjatanya sendiri.

"Saya ingin memberi tahu Anda, Polandia hanya melakukan pasokan amunisi dan persenjataan yang telah disepakati sebelumnya," kata juru bicara pemerintah Piotr Muller kepada kantor berita pemerintah PAP pada Hari Kamis, seperti melansir Reuters 21 September.

"Ini termasuk hasil dari kontrak yang ditandatangani dengan Ukraina," tandasnya.

Ketika ditanya tentang komentar PM Morawiecki mengenai pasokan senjata, Menteri Kekayaan Negara Jacek Sasin mengatakan: "Saat ini seperti yang dikatakan perdana menteri, kita akan lihat di masa depan."

Kendati demikian, Sasin mengatakan perselisihan mengenai impor gandum tidak berarti Polandia berhenti mendukung Ukraina melawan Rusia. Namun, Warsawa perlu menambah persediaan senjatanya sendiri.

"Dalam hal ini, kepentingan Polandia adalah yang utama," katanya.

"Kami tidak bisa melucuti senjata tentara Polandia, kami tidak bisa menghilangkan senjata yang diperlukan untuk keamanan kami," urainya.

"Di mana kami dapat mengatur pemindahan senjata, kami melakukannya dan kami sangat bermurah hati dalam hal ini. Di sini kami sama sekali tidak perlu menyalahkan diri sendiri.

Diketahui, keputusan Polandia untuk memperpanjang larangan impor gandum Ukraina, telah membuat kesal Kyiv.

Invasi besar-besaran Rusia memaksa Ukraina mencari alternatif rute darat ketika jalur pelayaran utama Laut Hitam ditutup, seperti mengutip BBC.

Ini menyebabkan sejumlah besar biji-bijian berakhir di Eropa Tengah. Akibatnya, Uni Eropa untuk sementara waktu melarang impor biji-bijian ke lima negara, Bulgaria, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Slovakia, untuk melindungi petani lokal.

Ketika larangan tersebut berakhir pada tanggal 15 September, UE memilih untuk tidak memperbaruinya. Namun, Hongaria, Slovakia dan Polandia tetap melanjutkan larangan tersebut.

Meski ada larangan, ketiga negara tersebut mengatakan mereka masih mengizinkan pengiriman biji-bijian melalui negara tersebut ke pasar lain.

Pada Hari Selasa, Polandia memanggil Duta Besar Ukraina atas komentar yang dibuat oleh Presiden Volodymyr Zelensky di PBB setelah Polandia, Hongaria dan Slovakia memperpanjang larangan gandum Ukraina.

Presiden Zelensky mengatakan sangat mengkhawatirkan bagaimana beberapa teman Ukraina di Eropa menunjukkan solidaritas "di teater politik, membuat film thriller dari bahan mentah".

Warsawa mengecam kata-katanya sebagai "tidak dapat dibenarkan mengenai Polandia, yang telah mendukung Ukraina sejak hari-hari pertama perang".

Warsawa sampai saat ini dipandang sebagai salah satu sekutu paling setia Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia. Sejauh ini, Polandia telah mengirimkan 320 tank era Soviet dan 14 jet tempur MiG-29 ke Ukraina.