Bagikan:

JAKARTA - Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) tidak menampik adanya peningkatan kedekatan Arab Saudi dengan Israel, namun tetap menekankan pentingnya untuk mencapai penyelesaian masalah Palestina, dalam sebuah wawancara di televisi Amerika Serikat.

"Setiap hari kita semakin dekat,” kata Pangeran MBS kepada Fox News dalam pidato luas yang disiarkan pada Hari Rabu, seperti melansir Reuters 21 September.

Namun, Pangeran MBS tetap menekankan pentingnya penyelesaian masalah Palestina, jika Israel ingin melakukan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi.

"Bagi kami, masalah Palestina sangat penting. Kami perlu menyelesaikan bagian itu," jelasnya,ketika ditanya apa yang diperlukan untuk mendapatkan perjanjian normalisasi.

"Dan kami memiliki strategi negosiasi yang baik hingga saat ini," tandas Pangeran MBS.

"Kita harus melihat ke mana kita akan melangkah. Kami berharap hal ini akan mencapai titik yang akan memudahkan kehidupan rakyat Palestina dan menjadikan Israel sebagai pemain di Timur Tengah," kata Pangeran MBS.

Diketahui, Amerika Serikat dengan Presiden Joe Biden terus berupaya menengahi normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel.

Kemarin, Presiden Biden menerima PM Israel Benjamin Netanyahu di sela-sela pertemuan tahunan Majelis Umum PBB. Normalisasi hubungan Arab Saudi-Israel menjadi salah satu topik pembicaraan kedua pemimpin.

"Kami memiliki visi yang sama, perdamaian bersejarah antara Israel dan Arab Saudi, sebuah langkah untuk mengakhiri konflik Arab-Israel, dan membina keharmonisan antara dunia Islam dan negara Yahudi," tulis PM Netanyahu di Twitter.

Presiden Biden dan PM Netanyahu menghabiskan beberapa waktu untuk bertemu empat mata tanpa penasihat, sebut seorang pejabat senior pemerintahan Presiden Biden.

"Saya pikir di bawah kepemimpinan Anda, Presiden, kita dapat mewujudkan perdamaian bersejarah antara Israel dan Arab Saudi," ujar PM Netanyahu.

PM Netanyahu mengatakan, mereka bisa bekerja sama untuk membuat sejarah.

"Bersama-sama," ulang Presiden Biden, menandakan komitmennya terhadap upaya normalisasi, yang menurutnya tidak terpikirkan bertahun-tahun yang lalu.

Sementara itu, seorang pejabat senior pemerintahan Presiden Biden mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan tersebut, terdapat pemahaman bahwa beberapa konsesi kepada Palestina harus menjadi bagian dari kesepakatan apa pun, tetapi tidak mengatakan apa konsesi tersebut.

Pejabat itu mengatakan, kesepakatan normalisasi masih jauh dan semua pemimpin yang terlibat harus melakukan "beberapa hal yang sangat sulit" untuk mencapai kesepakatan.

"Ada beberapa cara untuk melakukan perjalanan sebelum kita sampai di sana," pejabat itu

Pemerintahan Netanyahu dikatakan menunjukkan sedikit kesediaan untuk memberikan konsesi besar kepada Palestina, yang dapat mempersulit Pangeran MBS untuk menyetujui normalisasi.