Presiden Iran Raisi Sebut Kesepakatan Normalisasi Israel akan Gagal
Presiden Iran Ebrahim Raisi. (Wikimedia Commons/Tasnim News Agency/Amir Sadeghian)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi mengatakan pada Hari Minggu, upaya-upaya yang disponsori Amerika Serikat untuk menormalkan hubungan Israel dengan negara-negara Arab dan Teluk, termasuk Arab Saudi, tidak akan berhasil.

"Tidak akan berhasil," katanya dalam wawancara di CNN, melansir Reuters 25 September. 

Israel diketahui berhasil memperbaiki hubungannya dengan negara seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudah hingga Maroko seiring dengan inisiatif diplomatik yang digerakkan oleh Amerika Serikat untuk normalisasi hubungan pada tahun 2020, mengutip The National News.

Terbaru, masalah normalisasi ini manjadi salah satu poin pembicaraan, saat Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu dalam pertemuan di New York pekan lalu. 

"Kami memiliki visi yang sama, perdamaian bersejarah antara Israel dan Arab Saudi, sebuah langkah untuk mengakhiri konflik Arab-Israel, dan membina keharmonisan antara dunia Islam dan negara Yahudi," tulis PM Netanyahu di Twitter usai pertemuan itu. 

Sedangkan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed Bin Salman (MBS), tidak menampik jika hubungan negaranya dengan Israel semakin dekat. 

"Kami memiliki visi yang sama, perdamaian bersejarah antara Israel dan Arab Saudi, sebuah langkah untuk mengakhiri konflik Arab-Israel, dan membina keharmonisan antara dunia Islam dan negara Yahudi," tulis PM Netanyahu di Twitter.

"Setiap hari kita semakin dekat," kata Pangeran MBS kepada Fox News.

Namun, Pangeran MBS tetap menekankan pentingnya penyelesaian masalah Palestina, jika Israel ingin melakukan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi.

"Bagi kami, masalah Palestina sangat penting. Kami perlu menyelesaikan bagian itu," jelasnya,ketika ditanya apa yang diperlukan untuk mendapatkan perjanjian normalisasi.

"Dan kami memiliki strategi negosiasi yang baik hingga saat ini," tandas Pangeran MBS.

"Kita harus melihat ke mana kita akan melangkah. Kami berharap hal ini akan mencapai titik yang akan memudahkan kehidupan rakyat Palestina dan menjadikan Israel sebagai pemain di Timur Tengah," kata Pangeran MBS.

Diketahui, menjalin hubungan dengan Arab Saudi akan menjadi hadiah utama bagi Israel, serta dapat mengubah geopolitik Timur Tengah.