Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei Sebut Normalisasi Hubungan dengan Israel Taruhan yang Sia-sia
Ayatollah Ali Khamenei. (Wikimedia Commons/Khamenei.ir)

Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, negara-negara yang ingin menormalisasi hubungan dengan Israel bartaruh pada kerugian, kata media pemerintah.

Khamenei tidak menyebutkan nama-nama negara tersebut, namun ekspektasi Israel akan menormalkan hubungan dengan saingan regional Iran, serta Arab Saudi yang merupakan rumah dari dua tempat suci umat Islam, telah meningkat bulan ini.

"Posisi yang pasti dari Iran adalah, negara-negara yang melakukan pertaruhan normalisasi dengan Israel akan kalah. Mereka bertaruh pada pihak yang akan kalah," kata Khamenei, dilansir dari Reuters 3 Oktober.

Menanggapi pernyataan Khamenei, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, upaya Iran untuk menghentikan negara-negara di kawasan itu untuk menjalin hubungan dengan Israel akan gagal, mengutip perjanjian yang ditandatangani dengan negara-negara Arab pada tahun 2020.

"Sama seperti Iran tidak bisa menghalangi kita untuk mencapai Perjanjian Abraham, Iran juga tidak akan bisa menghalangi kita untuk memperluas lingkaran perdamaian demi kepentingan warga Israel, masyarakat di kawasan ini dan seluruh umat manusia," sebut PM Netanyahu.

Sebelumnya, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada tanggal 20 September, kesepakatan hubungan dengan Israel semakin dekat dari hari ke hari, sementara PM Netanyahu mengadakan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden untuk membahas prospek tersebut.

Sebuah kerangka kerja yang ditengahi oleh AS untuk menjalin hubungan antara Israel dan Arab Saudi dapat dilakukan pada awal tahun depan, menteri luar negeri Israel mengatakan pada bulan lalu, setelah ketiga negara tersebut mengisyaratkan adanya kemajuan dalam negosiasi yang rumit.

Diketahui, normalisasi Israel-Saudi akan secara dramatis mengubah peta Timur Tengah, menyatukan dua mitra utama Washington dalam menghadapi Iran, sebuah kebijakan luar negeri yang berkembang bagi Presiden Joe Biden saat ia berusaha untuk terpilih kembali pada akhir tahun 2024.

Sejauh ini, empat negara Arab telah meresmikan hubungan dengan Israel dalam pakta yang dikenal sebagai Perjanjian Abraham, yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.