Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah pertanyaan Rusia mengenai misi keamanan ke Haiti yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB masih belum terjawab, sementara Moskow mengharapkan informasi yang lebih rinci, kata Wakil Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya dalam pertemuan Dewan Keamanan pada Hari Selasa.

"Kami tidak memiliki keberatan terhadap inisiatif ini. Pada saat yang sama, kita harus memahami, mengirim pasukan bersenjata ke negara lain, bahkan atas permintaan negara itu, adalah tindakan ekstrem yang membutuhkan pemeriksaan menyeluruh," ujarnya melansir TASS 3 Oktober.

"Namun, selama tahap perencanaan, kami menemukan bahwa pertanyaan-pertanyaan kami yang sah untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci tentang konsep operasi, modalitas penggunaan kekuatan dan strategi penarikan tidak dijawab," terang Nebenzya.

"Lebih buruk lagi, kami mendapat kesan ada upaya untuk memberikan legitimasi PBB kepada misi non-PBB ini, melalui keputusan Dewan Keamanan yang tidak sepenuhnya dipikirkan dan diperhitungkan dengan matang," tandasnya.

Nebenzya menggarisbawahi, Rusia, yang abstain dalam pemungutan suara atas resolusi yang diusung oleh Amerika Serikat dan Ekuador, sangat menyadari "skala dan urgensi masalah keamanan yang ada di Haiti."

"Kami secara konsisten menganjurkan bantuan yang bertanggung jawab kepada negara ini dengan mempertimbangkan pendapat publik Haiti," pungkas Nebenzya.

Diberitakan sebelumnya, DK PBB pada Hari Senin mengizinkan misi keamanan luar negeri ke Haiti, setahun setelah negara Karibia itu meminta bantuan untuk memerangi kelompok geng yang sebagian besar menguasai ibu kota, Port-au-Prince.

"Lebih dari sekadar pemungutan suara sederhana, ini sebenarnya merupakan ekspresi solidaritas terhadap masyarakat yang berada dalam kesusahan," kata Menteri Luar Negeri Haiti Jean Victor Geneus kepada dewan seperti melansir Reuters.

"Ini adalah secercah harapan bagi orang-orang yang sudah terlalu lama menderita," tandasnya.

Dari total 15 anggota DK PBB, hanya Rusia dan China yang memilih untuk abstain. Sedangkan 13 anggota dewan lainnya memberikan suara mendukung.

DK PBB menekankan "kebutuhan mendesak" bagi Haiti untuk membuat kemajuan menuju "proses pemilu yang transparan, inklusif dan kredibel, serta Pemilu yang bebas dan adil."