Bagikan:

JAKARTA - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengkritik bantuan militer Amerika Serikat untuk Ukraina sebagai hal tidak masuk akal, mendesak Washington mencurahkan lebih banyak sumber daya yang membantu negara-negara Amerika Latin.

Presiden Lopez Obrador telah lama meminta Amerika Serikat untuk mencurahkan lebih banyak dana, untuk membantu pembangunan ekonomi di Amerika Tengah dan Karibia, guna mengurangi tekanan migrasi.

Dalam keterangan pers hariannya, Presiden Lopez Obrador mengkritik Kongres AS karena tidak memberikan dana untuk wilayah tersebut, sebelum merujuk pada perselisihan minggu lalu mengenai rancangan undang-undang pendanaan sementara yang menghapuskan bantuan lebih lanjut untuk Ukraina.

"Saya baru saja melihat bagaimana sekarang mereka tidak mengizinkan bantuan untuk perang di Ukraina," katanya, melansir Reuters 3 Oktober.

"Tetapi, seberapa besar dana yang mereka peruntukkan untuk perang Ukraina? 30 hingga 50 miliar dolar untuk perang tersebut. Ini adalah hal yang paling tidak rasional yang bisa merugikan," tandasnya.

"Jadi mereka harus mengubah strategi mereka dan belajar menghormati. Ini bukan waktunya bagi mereka untuk mengabaikan otoritas Meksiko," tambah Presiden Lopez Obrador.

Diketahui, Presiden Lopez Obrador yang beraliran kiri berusaha menjaga netralitas Meksiko dalam perang Rusia-Ukraina, mengkritik bantuan militer Barat untuk Kyiv. Ia juga mengusulkan perundingan damai untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.

Dua minggu yang lalu, Ia membela kehadiran unit militer Rusia dalam parade akhir pekan yang menandai Hari Kemerdekaan Meksiko, menyusul kritik tajam bahwa negaranya telah memberikan 'panggung' bagi pasukan yang menginvasi Ukraina.

Kendati demikian, Pemerintahan Presiden Lopez Obrador mendukung beberapa resolusi utama PBB yang mengkritik peran Rusia dalam konflik tersebut.