Bagikan:

JAKARTA - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Hari Kamis mendesak para pemilih Latin untuk tidak mendukung Gubernur Florida Ron DeSantis dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2024, menuduh politisi Partai Republik itu berusaha memenangkan suara dengan mengorbankan para migran.

DeSantis mengatakan pada Hari Rabu, ia akan mencalonkan diri sebagai kandidat Presiden AS dari Partai Republik pada tahun 2024, bersumpah untuk membangun tembok di perbatasan Meksiko, yang merupakan komentar terbaru dari serangkaian komentar garis keras tentang imigrasi yang menurutnya beresonansi dengan para pemilih Latin yang menginginkan penegakan hukum yang kuat.

Presiden Lopez Obrador menepis komentar-komentar tersebut.

"Semua permainan politiknya dengan para migran adalah karena dia ingin menjadi kandidat Partai Republik," kata Presiden Lopez Obrador dalam sebuah konferensi pers pemerintah, melansir Reuters 26 Mei.

"Saya harap warga Hispanik di Florida sadar dan tidak memberikan satu suara pun kepadanya," lanjutnya.

DeSantis, yang telah memperjuangkan keamanan perbatasan dan mencemooh apa yang disebut "kota suaka" di mana para migran dapat berlindung, mengatakan akan memberlakukan kontrol yang kuat terhadap imigrasi ilegal dan membatasi suaka.

"Hari pertama, ini adalah keadaan darurat nasional. Kami akan mengerahkan semua sumber daya untuk membangun tembok perbatasan, menutup perbatasan," ujar Gubernur Florida kepada Fox News.

Selain membangun tembok, ia juga mengatakan akan mengupayakan program-program yang serupa dengan kebijakan "Tetap di Meksiko" yang dicanangkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, sebuah kebijakan kontroversial yang memaksa para pencari suaka untuk tetap tinggal di Meksiko sembari menunggu proses dengar pendapat di AS mengenai klaim mereka.

Presiden Lopez Obrador, yang sebelumnya telah memperingatkan Partai Republik untuk tidak menargetkan para migran untuk kepentingan politik, juga menyerang Donald Trump pada awal pemerintahannya terkait kebijakan imigrasi.

Pada saat itu, Lopez Obrador berada di pihak oposisi di Meksiko. Kendati, setelah Lopez Obrador berkuasa pada tahun 2018, ia menyetujui tekanan dari Trump untuk memperketat perbatasan Meksiko.

Diketahui, masa jabatan Presiden Lopez Obrador akan berakhir sebelum Pemilu AS berikutnya. Ia tengah berusaha mengumpulkan dukungan untuk penggantinya yang akan dipilih pada Juni 2024.