Rusia dan Belarusia Sepakati Penempatan Senjata Nuklir, Menhan Shoigu: Tetap Patuhi Hukum Internasional
Menhan Rusia Sergei Shoigu. (Sumber: Kremlin)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia menandatangani kesepakatan penempatan senjata nuklir taktis di Belarusia, meski menggarisbawahi kontrol penuh tetap berada di bawah Moskow dan tetap mematuhi hukum internasional.

"Selama pertemuan, dokumen yang menentukan prosedur untuk menyimpan senjata nuklir non-strategis Rusia di fasilitas penyimpanan khusus di wilayah Republik Belarus telah ditandatangani," kata layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia, melansir TASS 25 Mei.

"Langkah-langkah yang diambil oleh Rusia dan Belarus mematuhi semua kewajiban hukum internasional yang ada," tegas Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.

Kendati demikian, Menhan Shoigu memastikan, Moskow akan mempertahankan kontrol atas senjata dan keputusan apa pun tentang penggunaannya.

Sejatinya, pengerahan rudal-rudal tersebut pertama kali diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin pada Bulan Maret. Sejak menginvasi Ukraina tahun lalu, Presiden Putin telah berulang kali mengatakan Rusia siap menggunakan senjata nuklir, jika diperlukan untuk mempertahankan "integritas teritorialnya".

"Dalam konteks eskalasi ancaman yang sangat tajam di perbatasan barat Rusia dan Belarus, sebuah keputusan telah dibuat untuk mengambil tindakan pencegahan di bidang militer-nuklir," lapor TASS, mengutip pernyataan Menhan Shoigu.

Menanggapi itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengatakan, mereka tidak melihat adanya kebutuhan untuk menyesuaikan postur nuklirnya sendiri, meskipun mereka mengatakan retorika nuklir Putin berbahaya dan tidak bertanggung jawab.

Lebih lanjut, Rusia dikatakan telah menyerahkan rudal Iskander-M yang dapat membawa hulu ledak konvensional atau nuklir, telah diserahkan kepada angkatan bersenjata Belarusia. Sementara, beberapa pesawat Su-25 telah dikonversi untuk kemungkinan penggunaan senjata nuklir.

"Prajurit Belarusia telah menerima pelatihan yang diperlukan di pusat-pusat pelatihan Rusia," terang Menhan Shoigu.

Dia menambahkan, perjanjian yang ditandatangani dengan mitranya dari Belarusia mencakup prosedur untuk membangun "fasilitas penyimpanan khusus untuk senjata nuklir di wilayah Belarusia."

Diketahui, senjata nuklir taktis mengacu pada senjata dengan hasil yang lebih rendah yang dirancang untuk penggunaan di medan perang, bukan senjata strategis yang mampu meluluhlantakkan seluruh kota. Rusia belum mengungkapkan berapa banyak senjata nuklir taktis yang dimil