JAKARTA - Kanada dan Arab Saudi telah sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik penuh dan menunjuk duta besar baru, demikian pengumuman kedua negara pada Hari Rabu, mengakhiri perselisihan tahun 2018 yang merusak hubungan dan perdagangan.
Keputusan ini menyusul diskusi yang diadakan antara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di sela-sela KTT Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok pada Bulan November tahun lalu, demikian pernyataan dari Kanada dan Arab Saudi, melansir Reuters 25 Mei.
Keputusan tersebut berasal dari "keinginan kedua belah pihak untuk memulihkan hubungan diplomatik antara kedua negara atas dasar saling menghormati dan kepentingan bersama," lanjut pernyataan tersebut.
Sementara mengutip Arab News, Kementerian Luar Negeri Kanada mengatakan, Jean-Philippe Linteau akan menjadi duta besar baru untuk Kerajaan. Linteau sebelumnya menjabat sebagai konsul jenderal Kanada di Dubai, Uni Emirat Arab.
Namun demikian, pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi belum menyebutkan siapa duta besar Kerajaan Saudi untuk Ottawa.
Normalisasi ini terjadi ketika Putra Mahkota Arab Saudi yang dikenal sebagai MbS, berusaha untuk menegaskan kembali Arab Saudi sebagai kekuatan regional, dengan menggunakan posisinya sebagai raksasa energi di dunia yang sangat bergantung pada minyak akibat perang di Ukraina.
The Ministry of Foreign Affairs announces that in light of what has been discussed between HRH Crown Prince Mohammed bin Salman and the Prime Minister of Canada Justin Trudeau, it has been decided to restore the level of diplomatic relations with Canada to its previous state. pic.twitter.com/zrPmhjskz7
— Foreign Ministry πΈπ¦ (@KSAmofaEN) May 24, 2023
"Arab Saudi sangat penting di wilayahnya. Ini adalah pemain penting," kata Roland Paris, mantan penasihat kebijakan luar negeri PM Trudeau dan profesor hubungan internasional di Universitas Ottawa.
"Masuk akal untuk memiliki duta besar kembali untuk menjaga saluran komunikasi tetap terbuka," sambungnya.
Perselisihan pada tahun 2018 terjadi sebelum pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada tahun yang sama, yang dikecam oleh Kanada dan semua negara Barat.
Hal ini dimulai ketika Kedutaan Besar Kanada di Riyadh menerbitkan sebuah tweet dalam bahasa Arab, mendesak pembebasan aktivis hak-hak perempuan yang ditahan oleh Arab Saudi.
Itu mendorong Riyadh untuk memanggil pulang duta besarnya dan melarang duta besar tersebut untuk kembali, mengusir duta besar Ottawa untuk Arab Saudi serta memberlakukan larangan perdagangan baru, lantaran menilai Kanada mencampuri urusan dalam negeri Arab Saudi.
Mantan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper mengatakan bahwa ia senang melihat kedua negara memulihkan hubungan diplomatik dan mengucapkan selamat kepada Linteau atas pengangkatannya.
"Kerajaan (Arab Saudi, red) adalah mitra regional yang sudah lama ada, mitra yang memiliki banyak kepentingan yang sama dengan kami," cuit Harper di Twitter.
Sedangkan Dennis Horak, Duta Besar Kanada yang diusir dari Riyadh pada tahun 2018, mengatakan, Kerajaan adalah pemain regional yang penting.
BACA JUGA:
"Saya pikir memiliki hubungan diplomatik penuh dengan mereka memungkinkan kami untuk membuat suara kami didengar di tingkat senior, yang di Arab Saudi adalah hal yang penting," sebutnya kepada CBC.
Diketahui, Arab Saudi adalah pasar ekspor terbesar bagi Kanada di kawasan ini pada tahun 2021, menurut data resmi, dengan nilai ekspor mencapai 2,2 miliar dolar Kanada, sedangkan nilai impornya mencapai 2,4 miliar dolar AS.
Hampir semua impor Kanada adalah minyak dan petrokimia. Sedangkan lebih dari 80 persen ekspor ke Arab Saudi adalah alat transportasi.