Bagikan:

JAKARTA - Awak kapal perang Rusia Ivan Khurs yang menjaga jaringan pipa gas di laut lepas, sukses menangkis serangan drone permukaan Ukraina di perairan Selat Bosporus dalam zona ekonomi eksklusif Turki, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal Igor Konashenkov melaporkan pada Hari Rabu.

"Setelah serangan teror di pipa gas Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 pada 26 September 2022, Angkatan Bersenjata Rusia melakukan langkah-langkah untuk melindungi fasilitas tersebut. Dan itu bukan tanpa alasan," sebutnya, dilansir dari TASS 25 Mei.

"Pada pukul 5:30 hari ini, tentara Ukraina bersenjata formasi membuat upaya yang gagal dengan tiga kapal tak berawak berkecepatan tinggi untuk menyerang kapal Armada Laut Hitam Ivan Khurs memenuhi tujuan menyediakan operasi yang aman dari pipa gas TurkStream dan Blue Stream di zona ekonomi eksklusif Republik Turki," terang Letjen Konashenkov.

"Semua kapal musuh dihancurkan dari persenjataan standar kapal angkatan laut Rusia 140 km timur laut Selat Bosporus,” tambahnya.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Telegram, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, kapal perang tersebut telah melindungi pipa gas TurkStream dan Blue Stream, yang membawa gas dari Rusia ke Turki, sebagian melintasi Laut Hitam, seperti dikutip dari Reuters.

Itu dinilai akan meningkatkan ketegangan di Laut Hitam, setelah pekan lalu Rusia setuju memperpanjang ekspor biji-bijian melalui kawasan tersebut.

Setelah kehilangan penggunaan jaringan pipa Laut Baltik, Rusia sangat ingin agar Turki menjadi lebih sebagai pusat ekspor energi Rusia.

Diketahui, TurkStream membawa gas ke arah barat dari semenanjung Taman Rusia melintasi lebar Laut Hitam ke titik di sebelah barat Bosphorus di pantai Eropa Turki.

Sedangkan Blue Stream melintasi Laut Hitam bagian timur dari utara ke selatan, membuat pendaratan di pelabuhan Turki Samsun, sekitar 700 km sebelah timur Bosphorus melalui laut.

Kapal pengintai menengah Ivan Khurs dibangun di Galangan Kapal Severnaya Verf, St. Petersburg di barat laut Rusia, di bawah Proyek 18280.

Kapal ini dinamai sesuai dengan nama Kepala Departemen Pengintaian Staf Utama Angkatan Laut Soviet, Laksamana Muda Ivan Khurs, dan menjadi kapal pertama yang dibuat secara serial. Kapal ini mulai beroperasi dengan Armada Laut Hitam Rusia pada Juni 2018.

Kapal Proyek 18280 dirancang untuk menyediakan komunikasi, komando dan kontrol Armada, melakukan pengintaian elektronik dan perang elektronik, serta melacak sistem pertahanan rudal negara lain. Pada April 2019, Ivan Khurs melacak kapal perusak rudal Amerika Serikat, USS Ross (DD-563) yang masuk ke Laut Hitam.