Gagal Duduki Pulau Ular: 30 Drone Militer Ukraina Dilumpuhkan Rusia, Termasuk Bayraktar TB2 Buatan Turki
Ilustrasi drone Bayraktar TB2 Turki. (Wikimedia Commons/Army.com.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Puluhan drone militer Ukraina berhasil dilumpuhkan pasukan Rusia, saat tentara Kyiv berusaha untuk menduduki Pulau Ular di Laut Hitam, menambah panjang daftar kerugian Alutsista di wilayah tersebut.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan, Kyiv kehilangan sekitar 30 drone tempur di Pulau Ular dalam kurun waktu tiga hari terakhir.

"Izinkan saya menunjukkan, kendaraan udara tak berawak Ukraina lainnya Bayraktar-TB2 dihancurkan oleh sistem anti-pesawat Rusia di Pulau Ular," jelasnya seperti melansir TASS 11 Mei.

Menurut Konashenkov, dengan demikian, rezim Kiev telah kehilangan 30 drone tempur di daerah itu dalam tiga hari terakhir, termasuk sembilan drone serang Bayraktar-TB2.

"Semua drone terlibat dalam 'tindakan PR' yang gagal dari rezim Kiev untuk merebut Pulau Ular pada malam 9 Mei, Hari Kemenangan dalam Perang Patriotik Hebat (perang Uni Soviet melawan Nazi Jerman pada 1941-1945)," tambah Konashenkov.

Diketahui, Bayraktar TB2 adalah drone serang buatan Turki dengan kemampuan jangkauan 150 km, kecepatan operasi 130 km/jam dan muatan 50 kg, dilengkapi dengan sistem lepas landas dan mendarat otomatis.

Diberitakan sebelumnya, usaha Ukraina untuk merebut Pulau Ular gagal dan menyebabkan puluhan prajuritnya tewas. Selain itu, empat pesawat Ukraina dilumpuhkan, termasuk tiga Sukhoi Su-24 dan satu Sukhoi Su-27, tiga helikopter Mil Mi-8 dengan pasukan terjun payung dan satu helikopter Mil Mi-24.

Juga selama upaya pendaratan udara pada 8 Mei malam, tiga kapal serbu lapis baja Proyek 58181 Ukraina Centaur dengan personel Angkatan Laut Ukraina berhasil dihancurkan.