Produsen Drone Bayraktar Turki Mau Buka Pabrik di Ukraina, Kremlin: Langsung Jadi Sasaran Demiliterisasi
Ilustrasi pabrik drone Bayraktar Turki. (Sumber: Twitter/Selçuk Bayraktar)

Bagikan:

JAKARTA - Kremlin memastikan pabrik drone milik Turki akan menjadi sasaran demiliterisasi tentara Rusia, jika didirikan di wilayah Ukraina, hanya akan menambah penderitaan warga sipil.

Ini terkait dengan rencana produsen drone militer asal Turki Bayraktar, untuk membuka pabrik di Ukraina. Diketahui, drone Bayraktar banyak dipakai di garis depan pertempuran Ukraina untuk menghadapi Rusia.

"Fakta pembukaan fasilitas seperti itu, yang pasti akan langsung menjadi sasaran demiliterisasi, hanya akan memperpanjang penderitaan warga Ukraina tetapi sama sekali tidak akan membantu menghindari tujuan utama operasi militer khusus," jelas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, melansir TASS 9 Agustus.

Duta Besar Ukraina untuk Turki Vasily Bondar menyatakan pada Hari Senin, perusahaan Turki Baykar Makina telah membeli sebidang tanah di Ukraina, terkait dengan rencana untuk membangun pabrik di sana, untuk produksi drone tempur Bayraktar.

"Dan itu (komitmen untuk memulai pembangunan pabrik di Ukraina) tidak hanya politis, tetapi juga praktis, karena sebagian besar model yang akan diproduksi di pabrik ini akan memiliki komponen produksi Ukraina," terang Bodnar seperti mengutip Daily Sabah.

drone bayraktar tb2
Drone Bayraktar TB2 Turki. (Wikimedia Commons/Army.com.ua)

Sebelumnya, Pemerintah Ukraina mengesahkan RUU tentang ratifikasi perjanjian dengan Turki tentang kerja sama di bidang teknologi tinggi, sektor penerbangan dan ruang angkasa, yang memungkinkan untuk membangun pabrik produksi dan pemeliharaan Bayraktar di Ukraina pada 19 Juli.

Diketahui, Turki telah memproduksi drone tempur baik untuk kebutuhan angkatan bersenjatanya maupun untuk ekspor dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, enam negara telah mengoperasionalkan drone tempur Bayraktar TB2: Azerbaijan, Qatar, Libya, Maroko, Polandia dan Ukraina. Selain itu, drone Bayraktar buatan Turki digunakan dalam operasi tempur di Nagorno-Karabakh, Suriah dan Libya.