Bagikan:

JAKARTA - Kenangan kapal penjelajah rudal Pengawal Armada Laut Hitam yang tenggelam, Moskva 121, harus dilestarikan di Sevastopol seperti yang dikatakan oleh kepala pangkalan angkatan laut Armada, sejarawan dan senator dari Sevastopol Yekaterina Altabayeva pada Hari Jumat.

"Tentu saja kami akan memikirkan bagaimana cara melestarikan memori. Ini harus dilakukan. Kami akan menemukan cara untuk melakukannya dan akan melestarikannya. Kata-kata gagal dan hati hancur karena itu (kapal penjelajah) adalah bagian dari Sevastopol," ujar Altabayeva kepada TASS pada Hari Jumat, seperti dkutip 16 April.

Seperti yang dilaporkan Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya pada Hari Jumat, kapal utama Moskva kehilangan stabilitas karena kerusakan lambung yang diderita dalam kebakaran akibat ledakan amunisi dan tenggelam dalam badai besar saat ditarik ke titik tujuan. Penyebab kebakaran sedang ditetapkan, katanya.

Kapal induk Armada Laut Hitam Rusia, Moskva 121, selalu menjadi simbol bagi Sevastopol. Kehilangannya merupakan penderitaan bagi penduduk kota, kata Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev.

"Untuk Sevastopol, kapal penjelajah telah menjadi simbol asli. Dan, tentu saja, kita semua merasakan sakit hari ini," tulis Razvozhayev di saluran Telegramnya.

Gubernur itu mengunggah foto tahun 2008 kapal perang memasuki Teluk Sevastopol dan disambut dengan bendera Rusia di pantai dan di kapal kecil.

Diketahui, kapal penjelajah berpeluru kendali Moskva memasuki tugas di lingkungan Angkatan Laut Soviet pada tahun 1982. Pada awal 1990-an, Moskva (bernama Slava pada waktu itu) dinonaktifkan.

Kapal perang itu masuk kembali ke tugas dengan Angkatan Laut Rusia pada tahun 1999 berkat bantuan dari Pemerintah Moskow yang dipimpin oleh Walikota Yury Luzhkov, yang kemudian menerima namanya saat ini.

Pada paruh kedua tahun 2015, kapal penjelajah itu memimpin satuan tugas Mediterania Angkatan Laut Rusia, di mana ia melindungi pangkalan udara Hmeymim Rusia di Suriah dengan senjata pertahanan udaranya.

Pada 22 Juli 2016, kapal penjelajah Moskva dianugerahi Ordo angkatan laut Nakhimov. Pada tahun 2020, pembuat kapal Rusia telah menyelesaikan perbaikan dan peningkatan kapal perang yang berlangsung selama beberapa tahun. Moskva andalannya diharapkan untuk melayani rekor 60 tahun hingga 2040.

Kapal penjelajah Moskow adalah kapal utama Project 1164 'Atlant'. Sebagai persenjataan utamanya, kapal perang tersebut membawa 16 peluncur rudal P-1000 Vulkan dengan jangkauan serang lebih dari 700 km.

Diberitakan sebelumnya, kapal utama Armada Laut Hitam Rusia, kapal jelajah rudal Moskva 121 rusak parah dan awaknya dievakuasi, setelah dihantam ledakan yang diklaim oleh Ukraina akibat dari serangan rudal.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, kebakaran di kapal penjelajah rudal Moskva menyebabkan amunisi meledak, kantor berita Interfax melaporkan.

"Akibat kebakaran di kapal penjelajah rudal Moskva, amunisi meledak. Kapal itu rusak parah. Para kru benar-benar dievakuasi," jelas Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters.

Tidak disebutkan apa yang menyebabkan kebakaran, tetapi Maksym Marchenko, gubernur Ukraina di wilayah sekitar pelabuhan Laut Hitam Odesa, mengatakan kapal perang Moskva telah dihantam oleh dua rudal jelajah anti-kapal Neptunus buatan Ukraina.

"Rudal Neptunus yang menjaga Laut Hitam menyebabkan kerusakan yang sangat serius," katanya dalam sebuah unggahan online.

Kementerian pertahanan Ukraina tidak menanggapi permintaan komentar dan Reuters tidak dapat memverifikasi klaim kedua belah pihak.

Moskva adalah kapal besar kedua yang diketahui mengalami kerusakan serius sejak dimulainya perang. Bulan lalu Ukraina mengatakan telah menghancurkan kapal pendukung pendaratan, Orsk, di Laut Azov.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan kapal jelajah rudal Moskva 121, kapal utama Armada Laut Hitam Rusia, telah tenggelam saat sedang ditarik setelah mengalami kerusakan parah, Hari Jumat.