Kapal Jelajah Rudal Moskva Rusia 121 Terbakar dan Awak Dievakuasi di Laut Hitam, Ukraina Klaim Dihantam Rudal Neptunus
Kapal penjelajah rudal Moskva 121 Rusia. (Wikimedia Commons/Mil.ru/Ministry of Defence)

Bagikan:

JAKARTA - Kapal utama Armada Laut Hitam Rusia, kapal jelajah rudal Moskva 121 rusak parah dan awaknya dievakuasi, setelah dihantam ledakan yang diklaim oleh Ukraina akibat dari serangan rudal.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, kebakaran di kapal penjelajah rudal Moskva menyebabkan amunisi meledak, kantor berita Interfax melaporkan.

"Akibat kebakaran di kapal penjelajah rudal Moskva, amunisi meledak. Kapal itu rusak parah. Para kru benar-benar dievakuasi," jelas Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 14 April.

Tidak disebutkan apa yang menyebabkan kebakaran, tetapi Maksym Marchenko, gubernur Ukraina di wilayah sekitar pelabuhan Laut Hitam Odesa, mengatakan kapal perang Moskva telah dihantam oleh dua rudal jelajah anti-kapal Neptunus buatan Ukraina.

"Rudal Neptunus yang menjaga Laut Hitam menyebabkan kerusakan yang sangat serius," katanya dalam sebuah unggahan online.

Kementerian pertahanan Ukraina tidak menanggapi permintaan komentar dan Reuters tidak dapat memverifikasi klaim kedua belah pihak.

Ledakan itu merupakan kemunduran militer lainnya bagi Rusia, yang telah mengalami serangkaian pukulan sejak invasi. Interfax mengatakan, semua kru telah dievakuasi. Ini mengutip kementerian yang menyalahkan ledakan itu pada api dan mengatakan penyebabnya sedang diselidiki.

Diketahui, Moskva adalah kapal besar kedua yang diketahui mengalami kerusakan serius sejak dimulainya perang. Bulan lalu Ukraina mengatakan telah menghancurkan kapal pendukung pendaratan, Orsk, di Laut Azov.

Angkatan Laut Rusia telah meluncurkan rudal jelajah ke Ukraina, dengan kegiatannya di Laut Hitam sangat penting untuk mendukung operasi darat di selatan negara itu, di mana Moskow berjuang untuk merebut kendali penuh atas pelabuhan Mariupol.

Kantor berita Rusia mengatakan Moskva, yang ditugaskan pada tahun 1983, dipersenjatai dengan 16 rudal jelajah Vulkan anti-kapal dengan jangkauan setidaknya 700 km (440 mil).