Sindir Penggunaan Peralatan Militer AS dalam Serangan di Perbatasan Ukraina-Rusia, Kremlin: Bukan Rahasia Lagi
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. (Wikimedia Commons/Пресс-служба Президента России)

Bagikan:

JAKARTA - Kremlin mengatakan pada Hari Rabu, penggunaan perangkat keras militer buatan Amerika Serikat oleh pejuang pro-Ukraina yang melakukan serangan di wilayah perbatasan Rusia minggu ini, bukti meningkatnya keterlibatan Barat dalam konflik Ukraina.

Militer Rusia mengatakan pada Hari Selasa, pihaknya telah mengalahkan gerilyawan yang menyerang wilayah perbatasan Rusia Belgorod dengan kendaraan lapis baja sehari sebelumnya, menewaskan lebih dari 70 "nasionalis Ukraina" dan mendorong sisanya kembali ke Ukraina.

Mereka juga mengatakan telah menghancurkan empat kendaraan lapis baja dan lima truk pick-up, untuk memukul apa yang merupakan salah satu serangan terbesar ke tanah Rusia dari Ukraina, sejak Moskow meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina 15 bulan lalu.

Rekaman beberapa kendaraan hancur yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan perangkat keras militer buatan AS seperti kendaraan militer Humvee.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berjanji pada Hari Rabu, Moskow akan menanggapi serangan lintas batas oleh militan Ukraina dengan cepat dan "sangat kasar".

"Bukan rahasia lagi bagi kami, bahwa semakin banyak peralatan dikirim ke angkatan bersenjata Ukraina," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan ketika ditanya tentang penggunaan perangkat keras buatan AS oleh para pejuang, dilansir dari Reuters 25 Mei.

"Bukan rahasia lagi bahwa peralatan ini digunakan untuk melawan militer kami sendiri. Dan bukan rahasia lagi bagi kami, keterlibatan langsung dan tidak langsung negara-negara Barat dalam konflik ini semakin meningkat dari hari ke hari. Kami menarik kesimpulan yang tepat," lanjut Peskov.

Para analis militer mengatakan, serangan dua hari dalam dua minggu ini dapat memaksa Kremlin untuk mengalihkan pasukan dari garis depan, saat Kyiv mempersiapkan serangan balasan besar yang diharapkan pada akhirnya akan mengalahkan apa yang mereka anggap sebagai perang penaklukan Rusia yang tidak beralasan.

Diketahui, Pemerintah Ukraina membantah berperan dalam serangan itu, yang diklaim oleh dua kelompok bersenjata anti-Kremlin yang terdiri dari warga negara Rusia yang berjuang untuk Kyiv melawan rekan mereka.

Terpisah, Amerika Serikat, pemasok militer terbesar Ukraina, awalnya mengecilkan laporan perangkat keras militer buatan Amerika digunakan dalam serangan itu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan pada Hari Selasa, dia "skeptis pada saat ini tentang kebenaran laporan tersebut.

"Sebagai prinsip yang lebih umum ..., kami tidak mendukung atau mengizinkan serangan di dalam Rusia dan kami telah menjelaskannya. Tapi seperti yang juga telah kami katakan, terserah Ukraina untuk memutuskan bagaimana melakukan perang ini," jelas Miller.

Sedangkan juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan pada Hari Rabu, Washington telah menegaskan kepada Ukraina, mereka tidak mendukung penggunaan peralatan buatan AS untuk serangan di dalam wilayah Rusia, dan sedang menyelidiki laporan bahwa kendaraan buatan AS digunakan dalam serangan lintas minggu ini.