Jenderal Mark Milley: Kami Meminta Ukraina Tidak Menggunakan Senjata yang Dipasok AS untuk Serangan Langsung ke Rusia
Chairman of the Joint Chiefs of Staff Jenderal Mark A Milley. (Wikimedia Commons/Chairman of the Joint Chiefs of Staff)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat telah lama meminta Ukraina untuk tidak menggunakan peralatan militer yang disediakan AS untuk melakukan serangan di dalam wilayah Rusia, jenderal tertinggi negara itu mengatakan pada Hari Kamis, menyusul tuduhan Rusia bahwa milisi pro-Ukraina menggunakan kendaraan lapis baja Washington.

Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Angkatan Mark Milley mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki gambar-gambar di media sosial yang menunjukkan kendaraan dan perangkat keras militer dalam serangan lintas batas pada Hari Senin oleh milisi di wilayah Belgorod, Rusia.

"Saya tidak bisa mengatakan dengan akurasi yang pasti saat ini kepada Anda apakah itu, dan saya melihat video yang sama, apakah itu peralatan yang dipasok AS atau bukan, apa sifat serangan itu, siapa yang melakukan apa terhadap siapa," kata Jenderal Milley pada konferensi pers di Pentagon, melansir Reuters 26 Mei.

"Saya tidak bisa mengatakannya dengan pasti saat ini, tetapi saya bisa mengatakan bahwa kami telah meminta Ukraina untuk tidak menggunakan peralatan yang dipasok AS untuk serangan langsung ke Rusia," tandasnya.

Rekaman beberapa kendaraan yang hancur yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan, perangkat keras militer buatan AS seperti truk militer Humvee. Reuters dapat mengonfirmasi lokasi kendaraan yang rusak dan detail di sekitarnya yang ditunjukkan dalam video tersebut, meskipun tidak dapat memverifikasi tanggal pengambilan gambar.

Pemerintah Ukraina membantah berperan dalam serangan di Belgorod, yang diklaim oleh dua kelompok bersenjata anti-Kremlin yang terdiri dari warga negara Rusia, beberapa di antaranya adalah tokoh-tokoh sayap kanan.

Selain itu, Ukraina telah mengatakan di masa lalu, mereka tidak akan menggunakan senjata jarak jauh yang dijanjikan oleh Amerika Serikat untuk menghantam wilayah Rusia, hanya akan menargetkan unit-unit Rusia di wilayah Ukraina yang diduduki.

Jenderal Milley mengatakan, pembatasan dukungan AS untuk Ukraina setelah invasi Rusia pada Februari 2022 bertujuan untuk memastikan pertahanan diri Kyiv terhadap pasukan Rusia di dalam Ukraina.

"Mengapa demikian? Karena kami tidak ingin, ini adalah perang Ukraina. Ini bukan perang antara Amerika Serikat dan Rusia. Ini bukan perang antara NATO dan Rusia," tegas Jenderal Milley.

Pertanyaan-pertanyaan mengenai penggunaan persenjataan yang disediakan AS oleh Ukraina muncul setelah Presiden Joe Biden mendukung pelatihan pilot-pilot Ukraina untuk menerbangkan jet-jet tempur F-16 buatan AS, yang sebelumnya telah diperingatkan oleh Rusia agar tidak dilakukan oleh Barat.

"Bukan rahasia lagi bagi kami bahwa semakin banyak peralatan yang dikirim ke angkatan bersenjata Ukraina," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada para wartawan pada Hari Rabu, ketika ditanya tentang penggunaan perangkat keras buatan AS oleh para milisi.

Presiden Biden mengatakan, ia telah menerima "jaminan pasti" dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Kyiv tidak akan menggunakan jet tempur F-16 yang disediakan oleh Barat untuk masuk ke wilayah Rusia.