JAKARTA - Otoritas Jerman pada Hari Jumat mengatakan, Ukraina dapat menggunakan senjata yang dipasok oleh Berlin untuk mempertahankan diri dari serangan yang dilancarkan dari dalam Rusia, terhadap wilayah perbatasan utara Ukraina di sekitar Kota Kharkiv sesuai dengan hukum internasional.
Jerman telah mendiskusikan dengan sekutu-sekutunya mengenai serangan Rusia ke wilayah Kharkiv dari posisi-posisi di daerah perbatasan Rusia yang berdekatan, kata juru bicara pemerintah.
"Kami bersama-sama yakin bahwa Ukraina memiliki hak, yang dijamin oleh hukum internasional, untuk mempertahankan diri terhadap serangan-serangan ini," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 31 Mei.
"Untuk melakukannya, Ukraina juga dapat menggunakan senjata yang dipasok untuk tujuan ini sesuai dengan kewajiban hukum internasionalnya, termasuk yang dipasok oleh kami," tandasnya.
Pernyataan itu muncul setelah berhari-hari pengawasan terhadap Pemerintah Kanselir Jerman Olaf Scholz mengenai apakah pemerintah telah mengubah pendiriannya tentang mengizinkan Kyiv menggunakan senjata Jerman untuk menyerang wilayah Rusia.
Pejabat Jerman menolak untuk mengungkapkan secara terbuka secara spesifik tentang bagaimana mereka ingin Ukraina mengerahkan senjata yang dipasok Barat, karena khawatir dengan retorika yang dapat meningkatkan ketegangan di saat Rusia mengancam akan melancarkan serangan nuklir taktis terhadap Ukraina.
Meski demikian, mayoritas senjata yang telah dikirim ke Ukraina oleh Jerman tidak cocok untuk menyerang posisi Rusia yang jauh di belakang garis depan. Howitzer gerak sendiri, misalnya, dapat menyerang target pada jarak hingga 56 kilometer (35 mil), tetapi tidak dikerahkan di sekitar garis depan.
Sedangkan Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat telah memasok Ukraina dengan senjata dengan jangkauan target yang lebih jauh.
Pernyataan Berlin muncul sehari setelah pejabat AS menyatakan Presiden Joe Biden diam-diam telah mengubah kebijakan, untuk mengizinkan Kyiv menembakkan senjata yang dipasok Negeri Paman Sam ke target di dalam Rusia tetapi hanya di dekat perbatasan dengan wilayah Kharkiv.
BACA JUGA:
Sebelumnya Presiden Biden dengan tegas menolak untuk membiarkan Ukraina menggunakan persenjataan AS untuk melakukan serangan di dalam Rusia.
Sementara itu, berbicara di Praha pada Hari Jumat, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga berbicara mendukung Ukraina menggunakan senjata yang disediakan oleh negara-negara Barat untuk menyerang target militer yang sah di dalam wilayah Rusia.
Seruan untuk mengizinkan penggunaan senjata Barat terhadap peluncur rudal dan situs militer lainnya di dalam Rusia, muncul saat Moskow mengklaim perolehan teritorial dalam serangan lintas perbatasan di wilayah sekitar kota terbesar kedua Ukraina.