Bagikan:

JAKARTA - Ukraina dapat menggunakan senjata yang dipasok Amerika Serikat untuk menyerang pasukan Rusia yang menembaki mereka di mana saja di seberang perbatasan Rusia, tidak hanya di wilayah Rusia dekat Kharkiv Ukraina, kata Departemen Pertahanan (Pentagon) Hari Kamis.

Juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder mengatakan kepada wartawan, meskipun tidak ada perubahan kebijakan, penggunaan senjata Ukraina terhadap pasukan Rusia tidak terbatas di dekat Kharkiv di sisi Rusia.

"Kemampuan untuk membalas tembakan saat ditembaki adalah fokus utama kebijakan ini. Seperti yang kita lihat pasukan Rusia menembak melintasi perbatasan, kemampuan Ukraina untuk menembak balik pasukan darat tersebut dengan menggunakan amunisi yang disediakan oleh AS," kata Mayjen Ryder, melansir Reuters 21 Juni.

"Itu adalah pembelaan diri, jadi masuk akal bagi mereka untuk dapat melakukan itu," tambahnya.

Pernyataan Mayjen Ryder menggemakan komentar yang dibuat oleh Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden awal minggu ini.

"Ini bukan tentang geografi. Ini tentang akal sehat," kata Jake Sullivan kepada PBS.

"Jika Rusia menyerang atau akan menyerang dari wilayahnya ke Ukraina, masuk akal untuk membiarkan Ukraina membalas serangan terhadap pasukan yang menyerangnya dari seberang perbatasan," sambungnya.

Sullivan menambahkan, Ukraina juga dapat menggunakan sistem pertahanan udara untuk menembaki pesawat Rusia yang terbang di wilayah udara Rusia, jika mereka akan menembaki wilayah udara Ukraina.

Bulan lalu, Presiden Biden diam-diam mengizinkan Kyiv untuk meluncurkan senjata yang dipasok AS ke sasaran militer di dalam Rusia. Namun, para pejabat mengatakan pada saat itu, keputusan Presiden Biden hanya berlaku untuk sasaran di dalam Rusia yang dekat perbatasan dengan wilayah Kharkiv Ukraina.

Diketahui, garis depan perang di Ukraina hampir tidak bergerak sejak akhir tahun 2022, meskipun puluhan ribu orang tewas di kedua belah pihak dalam perang parit yang tiada henti, pertempuran paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Setelah keberhasilan awal Ukraina yang membuat Kyiv menangkis serangan terhadap ibu kota dan merebut kembali wilayah tersebut pada tahun pertama perang, serangan balik besar Ukraina dengan menggunakan tank-tank sumbangan Barat gagal tahun lalu.

Pasukan Rusia masih menguasai seperlima wilayah Ukraina dan kembali maju, meskipun lambat. Tidak ada pembicaraan damai yang diadakan selama lebih dari dua tahun.