Bagikan:

JAKARTA - Militer Ukraina mengklaim  berhasil menyerang sistem rudal S-300 Rusia menggunakan senjata yang dipasok Barat di dalam wilayah Rusia.

“Itu terbakar dengan indah. Itu adalah S-300 Rusia. Di wilayah Rusia. Hari-hari pertama setelah izin untuk menggunakan senjata Barat di wilayah musuh,” kata Menteri Pemerintah Ukraina Iryna Vereshchuk memposting di Facebook dengan gambar yang dimaksudkan untuk menunjukkan serangan tersebut.

Hal ini terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden memberi izin kepada Ukraina untuk melakukan serangan terbatas menggunakan senjata AS di wilayah Rusia di sekitar Kharkiv, setelah beberapa negara Eropa menghapus pembatasan penggunaan senjata tersebut.

Tidak jelas apakah senjata yang digunakan dalam serangan yang dijelaskan oleh Vereshchuk itu dipasok oleh AS.

Ukraina selama berbulan-bulan memohon kepada Washington untuk mengizinkannya menyerang sasaran di tanah Rusia dengan senjata AS, ketika Moskow melancarkan serangan brutal udara dan darat di Kharkiv.

Izin yang diberikan oleh AS merupakan terobosan dan berani, namun bersifat tentatif dan sangat bersyarat.

Ukraina hanya dapat menyerang sasaran di sekitar Kharkiv, dan AS berkukuh tidak membiarkan Ukraina menggunakan amunisi paling tangguh yang pernah diberikan kepada Rusia untuk ditembakkan ke Rusia.

Ukraina hanya dapat menggunakan rudal jarak pendek yang dikenal sebagai GMLRS, yang memiliki jangkauan sekitar 70 kilometer (sekitar 40 mil).