JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Iran pada Hari Rabu untuk mempertimbangkan kembali pasokan pesawat tak berawak yang mematikan ke Rusia, untuk menghentikan mereka masuk ke "sisi gelap sejarah."
Drone Shahed buatan Iran yang dipasok ke Moskow telah memainkan peran utama dalam serangan Rusia terhadap kota-kota dan infrastruktur, meskipun Presiden Zelensky mengatakan pertahanan udara Kyiv sekarang terampil dalam menjatuhkannya, sekitar 900 dari 1.160 yang ditujukan ke target Ukraina.
"Pertanyaan sederhananya adalah, apa kepentingan Anda menjadi kaki tangan teror Rusia?" ujar Presiden Zelensky dalam pidato video malam hari, melansir Reuters 25 Mei.
"Apa keuntungan bagi Iran dari pembunuhan sinis seperti itu? Dengan tangan Rusia, tetapi dengan senjata Anda, senjata Anda... Shahed Anda, yang meneror Ukraina setiap malam, hanya berarti bahwa rakyat Iran didorong semakin dalam ke sisi gelap sejarah," urai Presiden Zelensky.
BACA JUGA:
Rusia diketahui telah meningkatkan kerja sama militernya dengan Iran, sejak negara itu meluncurkan invasi ke negara tetangganya pada Februari 2022.
Sementara itu, Iran awalnya membantah memasok drone Shahed ke Rusia. Tetapi, belakangan mengatakan mereka telah menyediakan sejumlah kecil drone sebelum konflik dimulai.