Ajukan Pemutusan Hubungan Diplomatik dengan Iran kepada Presiden Zelensky, Menlu Ukraina: Teheran Memikul Tanggung Jawab Penuh
Menlu Ukraina Dmytro Kuleba. (Wikimedia Commons/Ministry of Foreign Affairs of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Ukraina mengatakan pada Hari Selasa, dirinya mengajukan proposal kepada Presiden Volodymyr Zelensky untuk secara resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran, terkait gelombang serangan Rusia yang dikatakan menggunakan drone buatan Iran.

Rusia meluncurkan lusinan drone 'kamikaze' ke sasaran di Ukraina pada Hari Senin, menyerang infrastruktur energi dan menewaskan beberapa warga sipil.

Ukraina mengatakan serangan itu dilakukan dengan drone Shahed-136 buatan Iran. Sementara, Teheran kembali membantah memasok drone untuk Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, Kyiv yakin adanya keterlibatan Iran dan siap untuk membagikan 'sekantong bukti' kepada kekuatan Eropa yang ragu.

"Teheran memikul tanggung jawab penuh atas kehancuran hubungan dengan Ukraina," kata Menlu Kuleba dalam konferensi pers, dilansir dari Reuters 19 Oktober.

"Saya mengajukan kepada Presiden Ukraina proposisi untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran," tandasnya.

Lebih jauh, Menlu Kuleba mengatakan dia telah mendesak Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran "karena membantu Rusia membunuh warga Ukraina."

"Sanksi berat terhadap Iran sangat relevan saat ini, karena kami menyaksikan laporan tentang niat Iran untuk memberikan rudal balistik Rusia untuk digunakan melawan Ukraina," terangnya.

"Tindakan Iran keji dan menipu. Kami tidak akan membiarkan mereka menderita, karena semua tindakan itu dilakukan sementara Iran mengatakan kepada kami bahwa mereka tidak mendukung perang dan tidak akan mendukung pihak mana pun dengan senjata mereka," tegasnya.

Menlu Kuleba mengatakan Kyiv akan mengirim catatan resmi ke Israel, untuk mencari pasokan pertahanan udara dan kerja sama segera di sektor tersebut. Tidak ada tanggapan langsung Israel atas pernyataan Kuleba.

Sebelumnya pada Hari Selasa, seorang anggota kabinet keamanan pengambilan keputusan Israel, Menteri Kehakiman Gideon Saar, mengatakan kepada penyiar radio nasional Army Radio: "Dukungan kami untuk Ukraina tidak termasuk sistem senjata dan persenjataan, tidak ada perubahan pada posisi itu."

Diketahui, kendati mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Kyiv, Israel belum juga memberikan dukungan militer, dengan alasan kekhawatiran akan kerja sama yang berkelanjutan dengan Moskow terkait Suriah.