JAKARTA – Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke-4 yang dibuka Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar di Jakarta, Rabu, 29 Januari.
Menariknya, ada 60 peserta dari 38 negara di Asia, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika turut serta dalam MTQ) Internasional ke-4 yang diselenggarakan di Indonesia tahun ini.
"Kami selama ini fokus menggelar MTQ di tingkat nasional, namun kini mulai menyelenggarakannya di tingkat internasional," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar saat membuka kompetisi di Jakarta, dilansir dari ANTARA.
Ia menekankan bahwa minat masyarakat dunia terhadap lomba ini sangat besar, terbukti dengan keikutsertaan peserta dari 187 negara dalam tahap pra-kualifikasi yang digelar secara daring pada 2023.
Dari 60 peserta yang lolos ke babak semifinal di Jakarta, terdapat peserta dari Belanda, Rusia, Swedia, Italia, dan Kanada.
Sejumlah negara Afrika, seperti Mesir, Libya, Tanzania, Mauritania, Guinea, Kenya, Afrika Tengah, Nigeria, Pantai Gading, Ghana, Somalia, Chad, Kamerun, Burkina Faso, Guinea-Bissau, dan Mozambik, juga mengirimkan perwakilannya.
Selain itu, kompetisi ini juga diikuti oleh peserta dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, Filipina, Iran, Suriah, Pakistan, Afghanistan, India, Bangladesh, Kuwait, Türkiye, Yaman, dan Palestina.
BACA JUGA:
Menag menambahkan bahwa selain tilawah, acara ini juga menghadirkan lomba hafalan Quran, diskusi, pameran, serta lokakarya.
"Kami juga mengadakan kegiatan pengenalan budaya dan tur kota, mengingat para peserta adalah tamu dari berbagai negara, yang sebagian besar mungkin belum pernah berkunjung ke Indonesia. Kami akan membawa mereka ke beberapa destinasi menarik," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa MTQ internasional kali ini mengusung tema 'Al-Quran, Lingkungan, dan Kemanusiaan untuk Harmoni Global'.
"Tema ini menantang kita untuk membuktikan bahwa Al-Quran adalah salah satu kitab suci yang sangat menekankan pentingnya pelestarian lingkungan," pungkasnya.