Sangkal Tudingan AS Soal Pengiriman Senjata ke Rusia, Presiden Iran Raisi: Kami Menentang Perang di Ukraina
Presiden Iran Ebrahim Raisi. (Wikimedia Commons/Tasnim News Agency/Amir Sadeghian)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Iran Ebrahim Raisi membantah negaranya telah mengirimkan pesawat tak berawak ke Rusia untuk perang di Ukraina, sementara Amerika Serikat mengklaim Iran tidak hanya menyediakan senjata, tetapi juga membantu Rusia untuk membangun sebuah pabrik untuk membuatnya.

"Kami menentang perang di Ukraina," kata Presiden Raisi saat bertemu dengan para eksekutif media di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, melansir The National News 19 September.

Presiden Raisi mengatakan, jika AS memiliki "dokumen Iran memberikan senjata atau pesawat tak berawak kepada Rusia setelah perang, mereka harus memproduksinya".

Presiden Raisi menyampaikan itu beberapa jam setelah lima warga Amerika yang dipenjara oleh Iran tiba di Qatar, dibebaskan dalam sebuah kesepakatan yang melibatkan pencairan dana Teheran sekitar 6 miliar dolar AS yang ditahan di Korea Selatan.

Diketahui, Teheran telah dijatuhi sanksi oleh AS dan Uni Eropa atas dugaan suplai senjata ke Moskow, yang menurut para analis meningkat seiring dengan berkembangnya konflik, dan telah berulang kali membantah mengirimkan pesawat tak berawak dan rudal ke Rusia.

Sementara itu, Ukraina menuduh Rusia membunuh warga sipil dalam serangan pesawat tak berawak yang menggunakan model Shaheed buatan Iran.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendesak Iran untuk menghentikan bantuannya kepada Rusia, meminta Teheran untuk menghentikan langkahnya "ke sisi gelap sejarah".

Terpisah, PBB telah didesak untuk menyelidiki klaim pasokan senjata Iran ke Moskow, dengan negara-negara Barat mengatakan kesepakatan semacam itu bertentangan dengan Kesepakatan Nuklir 2015.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield, mengatakan para penyelidik harus dikirim ke Kyiv untuk mempelajari asal-usul pesawat tak berawak yang dicurigai milik Iran.

Diketahui, Gedung Putih mengatakan Teheran membantu Moskow untuk membangun pabrik pesawat tak berawak di sebelah timur Moskow, menurut laporan intelijen yang dirilis pada Bulan Juni.

Citra satelit menunjukkan sebuah lokasi yang berjarak 900 km di sebelah timur Moskow, yang menurut juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby, dapat beroperasi penuh pada tahun depan.

Dia mengutuk "kemitraan pertahanan" Teheran dengan Moskow sebagai "berbahaya bagi Ukraina, negara-negara tetangga Iran dan masyarakat internasional", mengatakan Rusia telah "meneror" warga sipil Ukraina dengan pesawat tak berawak buatan Iran.